Melody Friendly Project : Memento


when hell freezes over
so stealthy and happy
when you take shelter
so complete and lovely

she plays masquerade
over and over hold sway
she grows devastate
what a sunny day

be merry
by now, im the parody

be happy
bye now, im off duty

dwelling through my mind / reversing time momentarily
picking fruits of thought ripened by a tree of memory
see, im strolling down a bumpy road of intuition
intensify my vision by opinions that were risen
and yes, as I indulge on this sweetest escape
my clock remains to tick / and my fate is at stake
im thinking, crossing that bridge was the biggest mistake
but observations are obscured by original fakes
and its been, a long road filled with blessedness and sorrow
no room for regrets, embrace a beautiful tomorrow
as I creep forward, I try to keep sober
intoxicated by dilemma bending mind’s corners
maybe / one day we will reunite by fate
as for / right now I need to go opposite ways
and when you / think of me let the melody flow
im leaving with a kiss, a smile, and this memento …

its been a ride, I gotta go follow my intuition
the sun is brighter on the other side of the horizon


Kukumpulkan perlahan, gambar demi gambar, kenangan demi kenangan, potongan demi potongan.. Tanda kehidupan yang hadir kemanapun mata menatap.. bukti hati yang telah terkoyak..

Laju kereta sore ini sedikit lebih lambat, kalah berpacu dengan gerakan awan, kalah berlomba dengan arus darah dan gemetar dada.

Bertemuku dengan diam, sepi yang menggelitik nurani, membangkitkan arwah-arwah kegelisahan..

Imaji cinta terpancar melalui lampu kota, dipantulkan air hitam sungai-sungai yang malang melintang di kota Amsterdam. Merah, Biru, Hijau.
Selesai semua sandiwara untuk sementara, berjalan bebas tanpa beban di angan. Melantun nada tanpa paksa.

Kuhujat diri, jiwa penuh kepura-puraan. Mengapa harus berpisah? Melenggang elok meninggalkan cerita, Sebuah kenangan untuknya yang jauh di dalam hati tetap kucinta. Mengesampingkan fakta ku tak pernah ada dalam lembar hidupnya. Pendaman rasa yang ada, nyatakah?

Bagiku iya.

Walau kaki masih tetap melangkah berbeda arah. Menelusuri langit yang beda, inilah awal cerita kita.. Kutiupkan pelukku yang terhangat, ciumku yang terdalam, melalui balkon panorama.. Sebuah kenangan hanya untuknya..

Yang tak pernah tau aku ada,

Yang tak pernah tau rasa itu ada..

By:Meity Fitriani/Metamorphosis

0 komentar: