Untukmu, Bapak

seraut wajah penuh gurat lelah terbaring dalam diam
menerawang pandang kosong kehampaan ruang
menembus batas ruang itu sendiri ke negri antah berantah
sisakan raga ringkih tulang berbalut keriput

masih terbayang kegagahan dan ketangguhanmu dulu
lintasi beribu kilo jarak mengayuh sepeda ontelmu
tak hiraukan angkuh terik sang surya
tak keluhkan sapa sepi sang hujan..

masih teringat saat bergelayut manja dipelukmu
tak perduli peluh menetes mengurai lelah
kasihmu tetap menyambut diiring senyum

sedih aku melihatmu kini Bapak..
terbaring lemah diperaduan kecilmu
menanti sang maut menjemput

by:Dini Achmad/Skandal

0 komentar: