Untukmu teman

Sesungguhnya malam tak disebut tanpa siang
sejatinya cinta tak terasa tanpa benci
hidup..., selalu menawarkan dua sisi

..............

Arti rindu hanya menjadi saat jarak merintangi
Arti cinta hanya teruji saat kebersamaan tiada lagi
Arti teman hanya terbukti saat ia telah pergi

Perpisahan hanya ada
bagi hilangnya sua dan sapa
perpisahan hanya terjadi
ketika putus silaturahmi

Kita tidak terpisah, hanya terhalang jarak dan ruang
kita tidak sendiri, karena tetap disatu bumi

Terima kasih atas segala cinta,
kepercayaan dan kebersamaan
Meski waktu dan jarak mampu membunuh hubungan
Ia tak selalu bisa mematikan kenangan
Tetaplah terjaga, terjalin..,
meski menitip pada perantara angin


By:Nita Chobah/Lepas

Untukmu sahabatku..





Apa kamu baik-baik saja kawan? Tak lagi ku dengar kabarmu sejak terakhir kita berbincang melalui kiriman pesan-pesan hidup di layar laptopku. Kemarin beberapa kali kamu coba menghubungi aku, sayang sinyal telepon genggam kita ternyata sedang menyebalkan. Tak satu pun nomor kita yang bisa dihubungi. Akhirnya kamu menggutarakan maksudmu di pesan-pesan hidup itu. Kamu mengajak aku dan lelakiku untuk bertemu malam itu, menghabiskan waktu bersama.

Dari perbincangan kita sepertinya ada yang sedang mengusik hati dan pikiranmu. Terlebih setelah aku membaca status yang kamu pasang di salah satu jejaring sosial yang tak pernah sekali pun aku alpa untuk sekedar membukanya. Aku kemudian menyanggupi untuk bertemu malam itu. Kebetulan aku juga butuh mendinginkan otak dan hatiku, dan udara malam terkadang bisa sangat membantu.

Aku telah mempersiapkan semangkuk tawa untuk sekedar menghiburmu. Memang sering kali saat kita bertiga; kamu, aku dan lelakiku, berkumpul selalu saja aku yang dijadikan objek penderita. Kalian bertiga berkoalisi untuk mengerjaiku. Tapi tak mengapa. Aku sama sekali tidak keberatan. Terutama jika itu bisa membuat kalian bahagia. Tak ada rasa tersinggung atau marah, karena aku tahu itu semua hanya candaan dan mungkin itulah salah satu bentuk sayang kalian terhadapku. Dua lelaki, yang satu lelakiku dan satu sahabat baikku.

Tapi rencana hanya tinggal rencana. Semua tidak berjalan mulus malam itu. Lelakiku tidak datang. Dia tertidur karena sakit dan aku tidak tahu itu. Egoku mengatakan dia telah mengingkari janjinya dan aku kecewa. Kami terlibat sedikit salah paham dan aku hanya bisa menangis. Waktu terus berdetak. Aku teringat janjiku untuk menemanimu malam itu. Dalam isak tertahan aku mencoba menghubungimu lewat telfon. Sayang, tak ada jawaban. Akhirnya aku kirimkan beberapa pesan singkat ke ponselmu. Tak juga ada balasan.

Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Aku kecewa karena lelakiku mengingkari janjinya dan mengabaikan semua pesan singkat yang aku kirimkan. Aku kecewa karena tak bisa temani sahabatku saat ia sedang gundah. Aku khawatir kamu kembali melakukan hal bodoh. Malam itu, tak sedikitpun mataku bisa terpejam.

Keesokan harinya, aku merasa gagal. Aku tak bisa menyajikan secawan tawa untuk lelakiku dan semangkuk lainnya untukmu. Aku merasa sendiri dan aku mengkhawatirkanmu. Berkali aku mencoba menghubungi ponselmu dan berkali pula aku mendengar suara operator yang memberitahu nomer ponselmu sedang tidak aktif. Aku semakin khawatir.

Malam ini, semua kesalahpahaman dengan lelakiku sudah terselesaikan. Tapi kekhawatiranku padamu tetap tak berkurang. Maish saja kamu menghilang. Tak sekalipun aku melihatmu online di situs jejaring sosail yang aku kunjungi. Ponselmu pun masih tak bisa dihubungi.

Kawan, apa kamu baik-baik saja? Aku tidak bisa tahu apa yang tengah kau lalui saat ini. Aku tidak tahu apa yang mengusik hati dan pikiranmu saat ini. Tapi jangan khawatir, aku juga tidak akan memaksamu untuk bercerita. Aku hanya akan ada di sini. Aku akan ada di sini di saat kamu butuh telinga untuk mendengarkan semua keluh kesahmu. Aku akan ada di sini saat kamu butuh secangkir teh untuk temani sore harimu. Aku akan selalu ada di sini kapanpun kamu membutuhkan seorang sahabat.

Aku hanya ingin kamu tahu bahwa semua akan baik-baik saja. Tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya. Dan kamu tidak sendiri. Hidup tidak selalu indah, tapi jangan pernah menyerah kawan! Aku percaya kamu akan bisa melalui semua masalahmu dengan baik. Aku percaya kamu akan baik-baik saja.
^_^



By:Dini Nurdiyanti/Skandal

Bidadariku



Meski hanya sesaat kau hadir
sinarmu tetap memberi kami pancaran kasih,
meski setelah itu kau pergi
bayangmu tetap memberi kami arti.

Hidup memang hanya milikNya
dan bila IA mengambl kembali kehidupan itu,
semata-mata karena kasih sayang Nya.
Selamat jalan anakku...,
kau jauh lebih bahagia daripada kami,
karena engkau telah menjadi bidadari surga,
seperti yang IA telah janjikan..

Song-song kami bidadariku....,
semoga doamu mampu membawa kita,
untuk dapat bersua kembali.

Pekanbaru, 27 Agustus 2009


By:Nita Chobah/Lepas

Sunyi

kala sunyi itu datang..
engkau... aku.... terpisah.. luka..
masih tergores dikenang ramah dan kasihmu
masih tergores rasa tulus dan cintamu
lalu.. mengapa

kini..
tak kudengar lagi dendang sayangmu..
saat-saat rindu membekam tak lagi ramah padaku
jika jalan-jalan penuh simpang tak lagi
tahu pilihanku... hanya kerdip mata
betapa kuingin rebah disisimu



By:Nita Chobah/Lepas

where the fire goes?


pada awalnya sebuah gagasan terbentang

bahwa kehangatan api mampu:
membuat ruang jiwa menjadi hangat temaram,
mengubah tunas-tunas rasa menjadi cerita cita menyatu,
membakar ilalang hati dan membentuk persemayaman baru..

namun entah mengapa:
ruang jiwa selalu terancam oleh dinginnya malam,
tunas-tunas rasa itu tak selalu semuanya bersemi,
dan ilalang hati pun selalu datang tanpa ditabur..

seharusnya aku terus mencoba:
membuka jendela diri dalam komunikasi pada mentari,
menyirami rasa itu dengan kasih sayang embun pagi,
mendasari hati dengan perhatian dan sukacita..

lalu, kenapa api itu tetap pergi?
kemana perginya percikan api itu?

mungkinkah itu terjadi karena aku:
terlena menutup rapat dari hembusan angin malam..?
terlalu banyak titik embun hingga jenuh tergenang..?
membangun alas yang tak lebih kuat dari akar penggangu..?

apakah benar hanya aku?
tidakkah akan lebih kuat bila pilar dan genting menyatu kokoh?
tidakkah aku memilih menjaga keindahan taman untuk kesegaran engakau dan aku?
tidakkah keyakinan ini telah aku bangun bahkan sebelum sepotong batu pun ku letakkan?

mari.. sambut tanganku,
mari.. ciptakan kehangatan itu,
dari sentuhan tangan kita yang kosong..
dengan hati yang jernih..
dan pikiran yang ingin..



NB: ditulis sambil diiringi lagu Summertime - Janis Joplin



 By : Hendrik J Silitonga/Skandal

Harapan Bunda



Setiap pagi kuantar gadis kecilku sampai di pintu halaman, tanganku diciumnya begitu pula pipi kiri dan kanan ku sambil berpamitan untuk berangkat ke sekolah, kemudian di kayuhnya sepeda mini pink itu menjauh hingga hilang dari pandangan. Si sulung anakkku yang ganteng telah lebih dulu berangkat diantar oleh asisten rumahku.

Pintu halaman .. ibarat gerbang .. kuantar mereka sampai sampai ke gerbang cita-cita .. hanya sampai gerbang .. di luar gerbang, dunia milik mereka bukan milikku .. di luar gerbang mereka akan menggapai cita-cita.

Doa .. kasih sayang .. bimbingan .. yang bisa aku berikan untuk mereka .. demi menggapai cita-cita di luar gerbang sana .. dunia yang penuh cobaan .. dunia yang penuh persaingan.

Anak-anakku sayang .. bundamu hanya menginginkan kalian jadi orang yang sholeh, cerdas, pintar serta berguna bagi banyak orang .. Dimanapun kalian berada .. di dunia yang ada di luar gerbang ...
Doaku selalu menyertai kalian ...



Bandung, 21 Desember 2009 .. 16.26
Sehari sebelum peringatan Hari Ibu 



By:Novika 'Oki' Lubis/Malaria

Antara kata, nyata, dan ketidakpastian..

Untaian kata yang biasa ku rangkai tak lagi bisa mengalir. Sudah terlalu banyak kata yang terucap dalam nyata dan sebanyak itu pula senyum dan tangisku terurai. Semua kisah yang kita jalani dalam keanomalian, sedikit demi sedikit mengurai rasa. Entah apa maksud sang waktu pertemukan kita saat semuanya ada dalam ketidakpastian. Tak pernah ada yang pasti bahkan hingga saat 'dia' mengetuk bathinmu jauh sebelum aku mengetahui 'dia' ada.

Tak ada lagi rangkaian kata indah yang biasa kau tulis untukku. Entah via sms, inbox di e-mailku via akun mailmu yang kau pakai hanya untuk mengirim e-mail padaku atau dalam blog rahasiamu yang hanya segelintir orang yang tahu. Saat aku pertanyakan, kau hanya bilang' bukan tak lagi ada kata.. hanya ingin lebih memberimu nyata'. Nyata itu memang hadir.. terlebih setelah 'dia' mengusik sanubarimu, jauh sebelum aku tahu 'dia' ada. Nyata itu hadir walau masih dalam ketidakpastian yang sama.

Rangkaian kata itu seolah menguap seiring kebersamaan kita dalam nyata. Berkali aku mencoba mewakilkan apa yang ada di benak ini dengan mengutip lirik lagu yang belakangan sering sekali mendendang di otakku, aku kirimkan via e-mail dan entah mengapa aku merasa e-mail itu hanya berakhir di kotak 'trash' mu.Berkali kau bilang kau mencoba merangkai kembali kata-katamu, tapi akhirnya dengan satu tekan pada tombol delete di tuts keyboardmu, kata-kata itu kembali hilang tak berjejak. Kata sepertinya tak lagi bermakna dalam tulisan. Kini kata lebih berarti dalam ucapan.. dalam nyata walau dengan ketidakpastian.

Kau dan aku sama. Berusaha merangkai kata untuk menjadi nyata hingga terlahir sebuah kepastian. Tapi lagi-lagi keadaan mengaburkan semuanya. Tak lagi ada kata, hanya ada nyata dalam ketidakpastian.

Tapi di antara kata, nyata dan ketidakpastian yang telah terangkai dan hadir, aku berharap masih ada satu harap yang bisa tersulam. Semoga suatu saat kepastian itu ada menghias indah hari-hari yang akan kita jalani..

*bahkan di saat seperti ini pun rangkaian kata yang ku buat terasa janggal.. tak beraturan dan aneh..

*aku hilang bentuk*


By:Dini Nurdiyanti/Skandal

Pagi Yang Gelap


Lebih tua dari ku
Harap sabar menunggu
Kepulangan mu ku tunggu
Bukan maksud ku mendiam
Tiada niat menyimpan dendam
Hakikatnya rindu yang mendalam
Jalan inikan membantu
Hari esok siapa yg tahu
Kata ibu dengar sahaja
Cerita hanya kita berdua

Chorus:
Pagi yg gelap kini sudah terang
Aku adik mu dan engkau abang
Ku amat merindui kan mu
Pagi yg gelap kini sudah terang
Aku adik mu dan engkau abang
Ingin ku ulang kemasa dulu


Tak akan putus hubungan kita
Tarik nafas lega kerna aku tak apa apa
Jalan inikan membantu
Hari esok siapa yg tahu
Kata ibu dengar sahaja
Cerita hanya kita berdua


By:Hang Dimas (Hujan Band)/Transisi

Kotak Hati

This is a new phenomenon that happened in my life.

one day, i tried to put my baby to sleep and suddenly this song came to me. so i sang it to her. she slept within two mins. i've been trying it 3 times and never fail.
Last night when my wife not around, my baby woke up and cry. of course i panic cause i dont have any milk to feed her. this time i tried something else.. i sang her Sheila Madjid's "Legenda". and you know what? she kept crying. of course i change the repertoire to my secret weapon, kotak hati. this time took me two rounds, but it works anyway :)
so as far as my concern, this song beats Legenda.. hehehe

Now, whenever i listen to this song, i remember my baby yaya ;)

and noh.. i dont care what happen, we got to release this song! i'll put some live strings in it :D

for those of you who dont know kotak hati. its an unreleased Hujan's ballad. i wish i can embed the mp3 here. but you can find it all over the net. or buzz me then i send you the mp3

here's the lyric and music:


tak usah kau terangkan ku tahu
potret wajahmu di setiap penjuru
curahkan deritamu padaku
biarku rasa apa yang kau lalu

terang terang
bersama rasa sayang
ku biarkan kau terbang
terang terang
sudut kecil ku isi
tuk senyuman mu lagi

berbaring renung kita ke bulan
lagu yang ku tulis ku nyanyikan
lagu cinta tentang kita berdua
yang kan kita kenangi hingga tiba masa

terang terang
bersama rasa sayang
ku biarkan kau terbang
terang terang
sudut kecil ku isi
untuk senyuman mu lagi

mimpi mimpi
yang tak kembali
aku janji
janji takkan pergi


By:Hang Dimas(Hujan Band)/Transisi

Nomor yang anda tuju sedang sibuk,...

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

lima menit kemudian..

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

sepuluh menit kemudian..

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

Jari-jari itu mulai menari lincah diatas tuts handphonenya. "msh nlp ya? Mau pulang jam brp?" akhirnya sebuah sms dikirimkan. Lima menit kemudian, sepuluh menit kemudian masih tak ada balasan. Sosok kecil itu mulai gelisah. Ujung matanya sebentar-sebentar melirik ke arah jam dinding di dekat pintu kamarnya.

Sudah hampir satu jam, ia kembali menekan tombol redial di handphonenya.

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

Huuffth.. masih juga. Entah apa yang sedang mereka bicarakan di telfon. Ia berusaha untuk tenang, tapi tak urung pikirannya gelisah. Ia tahu dengan siapa lelaki itu berbicara. Ada sedikit rasa cemburu yang mengusik hatinya, tapi ia tahu tak ada yang bisa ia lakukan. Sayang, tak ada yang bisa menahan jari-jarinya untuk kembali bermain di atas tuts handphonenya. "hmmmm.." bukan sebuah kata, hanya sebuah ekspresi yang ia kirimkan melalui sms.

Sepuluh menit kemudian.. masih belum ada balasan atas sms-smsnya. Dua puluh menit kemudian..

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

Ia mulai sedikit terusik. Kesal mulai datang tapi kemudian luruh saat matanya tertuju pada layar laptop yang menyala sedari tadi. Ada foto lelaki itu di sana. Lelaki yang selalu ia nantikan kedatangannya. Lelaki yang selalu membuatnya merasa nyaman hanya dengan berada di dekatnya. Lelaki yang selalu ia rindukan senyumnya. Dan ia pun tersenyum. Ia tahu lelaki itu akan datang. Ia akan kembali kepadanya.

Handphonenya menyala. Sebuah sms dari sang lelaki :
"Sebentar lagi juga ayah pulang, Yang. Bunda jangan manyun ya.."

Akhirnya.. lelaki itu akan datang, dan itu telah meluruhkan semua kesal dan cemburunya. Dia akan pulang, dan itu cukup untuknya. Penantian panjang itu sepertinya tak lagi menjadi masalah.

Well, begitulah cinta. Hanya dengan melihat sebuah senyuman meski hanya dalam sebuah foto, semua lelah dan kesal sepertinya luruh seketika..
Begitulah cinta.. ia akan dengan mudah memaafkan meski tlah menoreh luka berkali-kali..
The power of love..

*aku hilang bentuk*


By:Dini Nurdiyanti/Skandal

SMS UNTUK TUHAN (Bagian 1)

Tuhan....
maaf, aku terpaksa mengirim sms
kepada Mu.. supaya keresahan hatiku berkurang
supaya aku mendapatkan klarifikasi
dari apa yang kupertentangkan selama ini
tentang Mu Tuhan...

Dari kemarin...
dalam sujudku...
dalam doa-doaku... aku berharap
atas asa yang kusampaikan
dari hidup yang kujalani

Tapi mengapa Tuhan..
tak Kau berikan jawaban seperti yang kuminta
Kau permainan hatiku dalam pedih
kurangkah baktiku...., kurangkah sujudku....
kurangkah lakuku?

Lihat dia Tuhan..
dia tak pernah bersujud.. tak jua punya sesuatu
melebihi apa yang kumiliki
tapi Engkau sangat baik padanya
kau muluskan jalan hidupnya
padahal dia tidak lebih baik dari aku...
aku kecewa Tuhan... kecewa
cemburu....
Engkau tak adil padaku...

Tuhan...
maafkan smsku ini
karena saat ini aku sedikit enggan bersujud padamu
baca smsku Tuhan... jawablah segera..
maklumi diriku.. hilangkan raguku..
yakinkan diriku...
atas rencana dan kuasaMU
untukku... manusia yang fana

Jakarta, 21 Desember 2009



By:Nita Chobah/Lepas

SURAT UNTUK RAISA


Sayang...
entah mengapa, mama kangen sekali
sejak beberapa hari yang lalu
engkau selalu mengisi mimpi mama sayang..

kita bermain, tertawa dan selalu bersama
apa kamu juga kangen mama,Nak?
apa mama juga selalu ada hatimu?

Sayang...
kadang mama merasa
hari ini tentu akan lebih indah
bila engkau masih hadir disini
menemani hari-hari mama

sentuhanmu pasti terasa lain
menyemarakkan
menyejukkan dan tentu membahagiakan..

mama bayangkan..
engkau tumbuh..
menjadi gadis kecilku yang lincah
cerdas dan menyenangkan

Sayang..
mama kangen...
kangen sekali..
nanti malam.. datang ya...
temani mama lagi...

Jakarta, 19 Desember 2009


By:Nita Chobah/Lepas

Surat pertama untuk si jabang bayi

Dear anakku tercinta..
Hari ini ayahmu sedang berulang tahun. ulang tahun yang ke 31. usia yang sama dengan ibu. usia yang sudah sangat sangat matang untuk memilikimu. agak terlambat memang. tapi alhamdulillah.. di usia yang matang ini, Allah mempercayakan kami untuk dititipi kamu, nak.

Hari ini. seperti juga hari-hari sebelumnya. juga bulan-bulan sebelumnya. juga tahun-tahun sebelumnya. juga waktu-waktu di mana aku masih sendiri, dan belum pernah bertemu dengan ayahmu. aku begitu rindu untuk berjumpa denganmu. itulah mengapa, begitu suka cita aku menanti perjumpaan kita. sama suka citanya dengan saat-saat tiap kali hendak berjumpa dengan ayahmu.

Dan hari ini. seperti juga hari-hari yang akan datang. juga bulan-bulan yang akan datang. juga tahun-tahun yang akan datang. juga saat-saat ulang tahun kita semua di hari-hari mendatang.. perasaan suka cita ini akan tetap sama. suka cita yang sama dengan saat ku lihat wajahmu untuk pertama kalinya nanti, yang mirip kami berdua itu. suka cita yang sama saat kuantar kamu sekolah untuk pertama kalinya. suka cita yang sama saat kuantar kamu menerima gelar sarjana. suka cita yang sama saat pertama kali kau berpamitan untuk pergi berkencan dengan seseorang. suka cita yang sama saat kau katakan kamu telah menemukan teman hidup yang akan menemanimu sampai mati. suka cita yang sama dengan saat aku melihat wajahmu yang terang benderang oleh kebahagiaan, di atas pelaminan kehidupan barumu.

Dear anakku tercinta..
Aku sangat mencintaimu, bahkan jauuuuuuuuhhh sebelum kita saling berjumpa dan saling menatap. tapi.. sebelum itu benar-benar terjadi. ingin kusampaikan sesuatu. bahwa di hari-hari mendatang, kamu adalah saksi hidupku, saksi bahwa aku sangat mencintai ayahmu. yang sebagian wajahnya ada di wajah indahmu.

Penuh cinta,

Ibu.



Kamu, di usia 12 minggu. dengan detak jantung kencang dan membuatku ingin memelukmu. panjang 57 mm. kepala, kaki, tangan, dan.. mmm.. hihi..
your cute lil something.. :)



By:Manik Prajana/Transisi

Tatiana

lalu hujan datang lagi
menyapa Tatiana pada malam malam sepi,
pada daun daun di pucuk pinus sebuah bukit berbaling.
satu satu Tatiana menaiki tapak itu,
tapak tanah yang telah menjadi keseharian Tenggara.
tapak tanah yang telah menemani perjalanan tenggara,

perjalanan akan kesendirian, berwarna, tapi hanya hitam dan putih.

lalu pucuk pinus berbisik,...
"tenggara selalu datang tiap hari..", katanya
"dia datang kemari bersama layla"

layla, seorang perempuan bertubuh kecil, manis, dan berhati tangguh
layla, yang kini menjadi teman dalam hidup tenggara
layla, yang mengajarinya untuk tidak menjadi lemah
layla yang sangat berbeda dengan tatiana..

lalu tatiana bungkam
tak ada satu kalimatpun yang dapat ia sampaikan pada pucuk pinus
ia mengerti..
dan pinus pun memahami..

8 desember 2009



By:Tisa Granicia/Antena

Belajar pada payau

hey,
bola saljunya terlalu cepat
aku memilih lambat berputar
menapak pada riak riak air sungai
karena neptunus bilang,
air ini bermuara pada lautan biru luas menghampar
dan karang tertinggi ada di sana

ya,
sebelum karang tertinggi,
belajarlah menapak pada payau
di sana tempat dua kepentingan berdamai
karena garam adalah perjalanan, pengalaman
serta kegetiran,
dan riak air yang datang dari hulu bersamaku
adalah penawarnya.


By:Tisa Granicia/Antena

Curahan hati orang tua

Anakku yang kusayangi………
Pada suatu saat dikala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku.

Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan….… Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri……… sabarlah !

Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil.
Rata Penuh
Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali, jangan menghentikanku! Dengarlah aku !

Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hinga kau tertidur. Dan aku lakukan itu untukmu !

By seeing my ignorance towards the new technologies, do not laugh of me but leave me rather the time to understand

Aku mengajarimu banyak hal ….
Cara makan yang baik……
cara berpakaian yang baik…….
berperilaku yang baik………..
bagaimana menghadapi problem dalam kehidupan…..

Jika terkadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya jangan sombong dan memarahiku, karena yang penting bagiku adalah….aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu.

Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku ! Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tak lapar.

Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya….. Bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu……

Dan kala suatu saat nanti, ketika aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup…………, ketika aku ingin mati….., jangan marah…, karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti !
Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu, kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”.

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak.

Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usia ku yang sudah bertambah tua. Kau harus ada didekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir.

Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.
Satu hal yang membuatku harus berterimakasih padamu adalah senyum dan kecintanmu padaku.

Aku mencintaimu anakku………


By:Vera Cristina/Genteng

I wish...

kenapa c orang-orang suka bilang saya merindu?
saya tidak merindu ko,,
(jangan dulu menuduh saya tidak sayang dan tidak butuh y)
saya tidak rindu kebawelannya,
saya tidak rindu ke-irasional-an ny,
saya tidak rindu ketakutannya,
saya tidak rindu potensi pembunuhan karakternya,
saya tidak rindu keinginan implisit yang tidak dapat diterima pikiran (at least my thought)

tidak!

saya tidak rindu semua itu!
saya tidak pernah minta semua itu juga.
saya rasa saya punya hak untuk memiliki sebagian hidup saya untuk saya sendiri
saya rasa saya punya hak untuk menikmati&melakoni keputusan dan keinginan saya
mudah2an tidak pernah terjadi lagi, pemotongan hak manusiawi saya.
ameeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen


By:Uril Rila Putri Sundasari/Reinkarnasi

tentang si saya ... :)

Leave one memory that you and I had together. It doesn't matter if you knew me a little or a lot, anything you remember! Leave a comment on here. Next, re-post this in your notes and see how many people leave a memory about you. It's actually pretty cool (and funny) to see the responses.

  • Where and how did we meet?
  • How long have you known me?
  • The last time we saw each other?
  • Your first impression of me upon meeting/seeing me?
  • Do you have a crush on me?
  • What's my favorite music?
  • Would you call me preppy, average, sporty, punk, hippie, glam, nerdy, snobby, or something else(what)?
  • Have you ever hugged me?
  • If there was one good nickname for me, what would it be? Explain why you picked it.
  • If you and I were stranded on an island, what would I bring?
  • Where do you think I will be in 28 years?
  • What reminds you of me?
  • What is my best attribute?
  • Ever wanted to tell me something but couldn't?
  • Will you re-post this so I can fill this out for you?
By: Elsiana Inda Putri Maharani/Sandiwara

YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN AYAH

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya ;)

Yes I love you so much, Pa...

(dari MILIS fhmindonesia2005)

By: Al Mukarom Mochamad Anggawedhaswara/Realita

Take time


Take time to think.
It is the source of power.

Take time to read.
It is the foundation of wisdom

Take time to play.
It is the secret of staying young.

Take time to be quiet
It is the opportunity to seek God

Take time to be aware.
It is the opportunity to help others.

Take time to love and be loved.
It is God's greatest gift.

Take time to laugh.
It is the music of the soul.

Take time to be friendly.
It is the road to happiness.

Take time to dream.
It is what the future is made of.

Take time to pray.
It is the greatest power on earth.

"There is a time for everything.."



unknown

Kesiapan aktor terhadap Ruang Publik

Pada dasarnya aktor yang baik harus cerdas, rajin dan gigih, syarat-syarat yang mutlak untuk dimiliki oleh seorang yang hendak mengklaim dirinya dengan “jenis kelamin” aktor. Dalam penyelenggaraan Festival Monolog 2 FTI di ruang-ruang publik, kriteria-kriteria di atas dapat terlihat dengan sangat jelas dalam eksekusi pementasan para aktor, seperti kecerdasan aktor akan teruji ketika dia harus menafsir kata ruang publik hingga mampu mengeksplorasi segala kemungkinan bentuk konsep yang cocok untuk kedekatannya dengan ruang dalam melakukan seni pemeranan atau dalam hal ini melakukan monolog.

Pada perhelatan Festival Monolog 2 FTI kali ini, yang diikuti oleh 17 peserta menghasilkan keragaman konsep yang ditafsir para monologer terhadap ruang publik, sehingga juri mengklasifikasi bahwa terdapat 3 kecenderungan para kreator dalam konsep pemanggungannya:

1. Konsep pemanggungan dalam sebuah plot yang cukup jelas namun sangat mengandalkan spontanitas dan keadaan dari ruang yang dipilih. Dalam konsep ini dilakukan oleh hampir sebagian aktor seperti Matroji, Herlina Syarifudun, dll.

2. Konsep pemanggungan yang mencoba cair dengan memperkenalkan kepada khalayak peristiwa yang akan di buatnya (istilah Yosef G, “bentuk tradisi”). Seperti yang dilakukan oleh Apito Lahire dan Pepeng.

3. Konsep yang bisa dikatakan asyik pada diri sendiri, dimana actor mencoba merepresentasi narasi personal. Bentuk seperti ini dilakukan oleh Sir Ilham dan Lucky Moniaga. Konsep secara keseluruhan para aktor hampir semuanya baik walau ada juga beberapa yang hanya memindahkan pertunjukan dari panggung ke ruang eksternal panggung.

Tidak sampai pada konsep, para aktor dalam eksekusinya sangat dituntut untuk siap dalam menghadapi ruang yang sangat besar dan juga perubahan-perubahan yang mungkin saja terjadi setiap saat. Hal ini yang membuat kesimpulan para juri dalam menilai bagaimana kesiapan aktor dalam mengikuti Festival Monolog ini, dan juga kegigihan sang aktor dalam melatih dirinya dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan khususnya dalam berperan di ruang publik.
Untuk itu Festival Monolog FTI sangat penting dilakukan karena mampu menelurkan para aktor-aktor muda yang siap pakai seperti tahun 70 dan 80-an. Serta Festival monolog di ruang-ruang publik ini juga menjadi menarik karena sangat banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi dan tempat menguji kesiapan aktor yang “membumi”. Dalam targetnya festival monolog di ruang publik ini juga membuat tidak adanya pembatas antara masyarakat terhadap kesenian (teater khususnya), dan tidak menjadi asing bagi masyarakat.

Jakarta, 30 November 2009


Ahmad Olie Sopan

.. seuntai doa pengobat rindu ..

bismillahirahmanirahim..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
Pemilik Segala Kehidupan di dunia ini..

aku mengucap syukur atas nikmat hidup yang masih Kau beri..
atas setiap nafas yang masih Kau hembuskan di ragaku ini..
hingga aku dapat terus menyembah kepada-Mu..
memohon doa pada-Mu..
doa yang ku persembahkan untuk orang terkasih yang telah lebih dahulu Kau panggil..
sebagai ungkapan rasa sayangku padanya..
sebelum nanti akhirnya tiba giliranku mengahadap-Mu..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
Yang Maha Mengetahui apa yang ada di hati setiap umat-Nya..

betapa berat hati ini ditinggalkan..
separuh jiwa ini kehilangan nyawanya..
begitu banyak waktu kita habiskan bersama..
begitu banyak kenangan indah yang teramat sangat berkesan diiciptakan bersama..
begitu banyak pelajaran hidup diberikannya..
Engkau Maha Mengetahui isi hati ini..
setiap detik dalam sadar di hidupku..
setiap detik bayangan akan dirinya selalu mewarnai hati ini..
setiap detik itu pula raga ini mencoba sekeras mungkin untuk tidak meneteskan air mata..
walau terkadang sungguh sulit hamba menghadapinya..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
Yang Memberikan Cinta kepada setiap umat-Nya..

hamba sadar.. smua adalah rahasia-Mu..
kembali aku mengucap syukur atas cinta yang pernah ada..
walaupun akhirnya aku harus ikhlas menerima kenyataan..
bahwa segala yang menjadi mimpi kami tidak mungkin lagi akan menjadi kenyataan..
tapi Engkau pernah memberikan cinta yang begitu indah..
walau mungkin tak sempurna..
tapi dia yang terbaik yang pernah Engkau hadirkan dalam kehidupanku..
aku sangat menyayangi dan mempercayainya..
aku sangat percaya akan cinta dan kasih sayang yang pernah diberikan..
hanya Engkau yang tau bagaimana kasih sayang yang pernah ada diantara kami..
bagaimana beratnya jalan yang kami tempuh hanya untuk terus bisa bersama..
walau akhirnya aku harus menerima kenyataan bahwa raga ini tak lagi dapat bersama..
tapi aku yakin.. cintanya tak akan pernah putus walau raga ini terpisahkan
begitu pula dengan cinta ini.. tak akan pernah putus..
walau senyumnya tak dapat lagi aku lihat mengembang dari bibirnya..
walau tawanya tak dapat lagi aku dengar nyaring..
mas akan selalu hidup di hati ini..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
Yang memberikan segala Rahmat dan Ampunan bagi hambanya..

kepergiannya menyadarkanku bahwa setiap mahluk-Mu pasti akan kembali pada-Mu..
ijinkan aku terus memohon kepada-Mu..
memohon ampunan atas segala dosa yang pernah dilakukan semasa hidupnya..
memohon agar alm senantiasa dijauhkan dari siksa-Mu..
memohon agar Engkau senantiasa memberikan perlindungan baginya..
memohon agar Engkau menempatkannya di surga-Mu..
memohon agar limpahan Rahmat-Mu selalu tercurah padanya..
memohon agar kebahagiaan senantiasa Engkau berikan padanya disana..
memohon agar raga ini selalu diberikan kesehatan agar dapat terus mendoakannya..
hingga nanti tiba saatnya Kau ambil nafas ini dari ragaku..
ijinkan aku untuk bertemu dengannya di kehidupan berikutnya..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
hanya kepada-Mu hamba bersimpuh.. menitikan air mata..
semoga Engkau mendengar dan mengabulkan doa hamba..
.. Amin ..

.. kupersembahkan bagi kekasihku tercinta.. .. Yudi Irawan M (alm) .. (05 mei '83 - 19 agst '09)


By : Nancie/Realita