Untukmu teman

Sesungguhnya malam tak disebut tanpa siang
sejatinya cinta tak terasa tanpa benci
hidup..., selalu menawarkan dua sisi

..............

Arti rindu hanya menjadi saat jarak merintangi
Arti cinta hanya teruji saat kebersamaan tiada lagi
Arti teman hanya terbukti saat ia telah pergi

Perpisahan hanya ada
bagi hilangnya sua dan sapa
perpisahan hanya terjadi
ketika putus silaturahmi

Kita tidak terpisah, hanya terhalang jarak dan ruang
kita tidak sendiri, karena tetap disatu bumi

Terima kasih atas segala cinta,
kepercayaan dan kebersamaan
Meski waktu dan jarak mampu membunuh hubungan
Ia tak selalu bisa mematikan kenangan
Tetaplah terjaga, terjalin..,
meski menitip pada perantara angin


By:Nita Chobah/Lepas

Untukmu sahabatku..





Apa kamu baik-baik saja kawan? Tak lagi ku dengar kabarmu sejak terakhir kita berbincang melalui kiriman pesan-pesan hidup di layar laptopku. Kemarin beberapa kali kamu coba menghubungi aku, sayang sinyal telepon genggam kita ternyata sedang menyebalkan. Tak satu pun nomor kita yang bisa dihubungi. Akhirnya kamu menggutarakan maksudmu di pesan-pesan hidup itu. Kamu mengajak aku dan lelakiku untuk bertemu malam itu, menghabiskan waktu bersama.

Dari perbincangan kita sepertinya ada yang sedang mengusik hati dan pikiranmu. Terlebih setelah aku membaca status yang kamu pasang di salah satu jejaring sosial yang tak pernah sekali pun aku alpa untuk sekedar membukanya. Aku kemudian menyanggupi untuk bertemu malam itu. Kebetulan aku juga butuh mendinginkan otak dan hatiku, dan udara malam terkadang bisa sangat membantu.

Aku telah mempersiapkan semangkuk tawa untuk sekedar menghiburmu. Memang sering kali saat kita bertiga; kamu, aku dan lelakiku, berkumpul selalu saja aku yang dijadikan objek penderita. Kalian bertiga berkoalisi untuk mengerjaiku. Tapi tak mengapa. Aku sama sekali tidak keberatan. Terutama jika itu bisa membuat kalian bahagia. Tak ada rasa tersinggung atau marah, karena aku tahu itu semua hanya candaan dan mungkin itulah salah satu bentuk sayang kalian terhadapku. Dua lelaki, yang satu lelakiku dan satu sahabat baikku.

Tapi rencana hanya tinggal rencana. Semua tidak berjalan mulus malam itu. Lelakiku tidak datang. Dia tertidur karena sakit dan aku tidak tahu itu. Egoku mengatakan dia telah mengingkari janjinya dan aku kecewa. Kami terlibat sedikit salah paham dan aku hanya bisa menangis. Waktu terus berdetak. Aku teringat janjiku untuk menemanimu malam itu. Dalam isak tertahan aku mencoba menghubungimu lewat telfon. Sayang, tak ada jawaban. Akhirnya aku kirimkan beberapa pesan singkat ke ponselmu. Tak juga ada balasan.

Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. Aku kecewa karena lelakiku mengingkari janjinya dan mengabaikan semua pesan singkat yang aku kirimkan. Aku kecewa karena tak bisa temani sahabatku saat ia sedang gundah. Aku khawatir kamu kembali melakukan hal bodoh. Malam itu, tak sedikitpun mataku bisa terpejam.

Keesokan harinya, aku merasa gagal. Aku tak bisa menyajikan secawan tawa untuk lelakiku dan semangkuk lainnya untukmu. Aku merasa sendiri dan aku mengkhawatirkanmu. Berkali aku mencoba menghubungi ponselmu dan berkali pula aku mendengar suara operator yang memberitahu nomer ponselmu sedang tidak aktif. Aku semakin khawatir.

Malam ini, semua kesalahpahaman dengan lelakiku sudah terselesaikan. Tapi kekhawatiranku padamu tetap tak berkurang. Maish saja kamu menghilang. Tak sekalipun aku melihatmu online di situs jejaring sosail yang aku kunjungi. Ponselmu pun masih tak bisa dihubungi.

Kawan, apa kamu baik-baik saja? Aku tidak bisa tahu apa yang tengah kau lalui saat ini. Aku tidak tahu apa yang mengusik hati dan pikiranmu saat ini. Tapi jangan khawatir, aku juga tidak akan memaksamu untuk bercerita. Aku hanya akan ada di sini. Aku akan ada di sini di saat kamu butuh telinga untuk mendengarkan semua keluh kesahmu. Aku akan ada di sini saat kamu butuh secangkir teh untuk temani sore harimu. Aku akan selalu ada di sini kapanpun kamu membutuhkan seorang sahabat.

Aku hanya ingin kamu tahu bahwa semua akan baik-baik saja. Tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya. Dan kamu tidak sendiri. Hidup tidak selalu indah, tapi jangan pernah menyerah kawan! Aku percaya kamu akan bisa melalui semua masalahmu dengan baik. Aku percaya kamu akan baik-baik saja.
^_^



By:Dini Nurdiyanti/Skandal

Bidadariku



Meski hanya sesaat kau hadir
sinarmu tetap memberi kami pancaran kasih,
meski setelah itu kau pergi
bayangmu tetap memberi kami arti.

Hidup memang hanya milikNya
dan bila IA mengambl kembali kehidupan itu,
semata-mata karena kasih sayang Nya.
Selamat jalan anakku...,
kau jauh lebih bahagia daripada kami,
karena engkau telah menjadi bidadari surga,
seperti yang IA telah janjikan..

Song-song kami bidadariku....,
semoga doamu mampu membawa kita,
untuk dapat bersua kembali.

Pekanbaru, 27 Agustus 2009


By:Nita Chobah/Lepas

Sunyi

kala sunyi itu datang..
engkau... aku.... terpisah.. luka..
masih tergores dikenang ramah dan kasihmu
masih tergores rasa tulus dan cintamu
lalu.. mengapa

kini..
tak kudengar lagi dendang sayangmu..
saat-saat rindu membekam tak lagi ramah padaku
jika jalan-jalan penuh simpang tak lagi
tahu pilihanku... hanya kerdip mata
betapa kuingin rebah disisimu



By:Nita Chobah/Lepas

where the fire goes?


pada awalnya sebuah gagasan terbentang

bahwa kehangatan api mampu:
membuat ruang jiwa menjadi hangat temaram,
mengubah tunas-tunas rasa menjadi cerita cita menyatu,
membakar ilalang hati dan membentuk persemayaman baru..

namun entah mengapa:
ruang jiwa selalu terancam oleh dinginnya malam,
tunas-tunas rasa itu tak selalu semuanya bersemi,
dan ilalang hati pun selalu datang tanpa ditabur..

seharusnya aku terus mencoba:
membuka jendela diri dalam komunikasi pada mentari,
menyirami rasa itu dengan kasih sayang embun pagi,
mendasari hati dengan perhatian dan sukacita..

lalu, kenapa api itu tetap pergi?
kemana perginya percikan api itu?

mungkinkah itu terjadi karena aku:
terlena menutup rapat dari hembusan angin malam..?
terlalu banyak titik embun hingga jenuh tergenang..?
membangun alas yang tak lebih kuat dari akar penggangu..?

apakah benar hanya aku?
tidakkah akan lebih kuat bila pilar dan genting menyatu kokoh?
tidakkah aku memilih menjaga keindahan taman untuk kesegaran engakau dan aku?
tidakkah keyakinan ini telah aku bangun bahkan sebelum sepotong batu pun ku letakkan?

mari.. sambut tanganku,
mari.. ciptakan kehangatan itu,
dari sentuhan tangan kita yang kosong..
dengan hati yang jernih..
dan pikiran yang ingin..



NB: ditulis sambil diiringi lagu Summertime - Janis Joplin



 By : Hendrik J Silitonga/Skandal

Harapan Bunda



Setiap pagi kuantar gadis kecilku sampai di pintu halaman, tanganku diciumnya begitu pula pipi kiri dan kanan ku sambil berpamitan untuk berangkat ke sekolah, kemudian di kayuhnya sepeda mini pink itu menjauh hingga hilang dari pandangan. Si sulung anakkku yang ganteng telah lebih dulu berangkat diantar oleh asisten rumahku.

Pintu halaman .. ibarat gerbang .. kuantar mereka sampai sampai ke gerbang cita-cita .. hanya sampai gerbang .. di luar gerbang, dunia milik mereka bukan milikku .. di luar gerbang mereka akan menggapai cita-cita.

Doa .. kasih sayang .. bimbingan .. yang bisa aku berikan untuk mereka .. demi menggapai cita-cita di luar gerbang sana .. dunia yang penuh cobaan .. dunia yang penuh persaingan.

Anak-anakku sayang .. bundamu hanya menginginkan kalian jadi orang yang sholeh, cerdas, pintar serta berguna bagi banyak orang .. Dimanapun kalian berada .. di dunia yang ada di luar gerbang ...
Doaku selalu menyertai kalian ...



Bandung, 21 Desember 2009 .. 16.26
Sehari sebelum peringatan Hari Ibu 



By:Novika 'Oki' Lubis/Malaria

Antara kata, nyata, dan ketidakpastian..

Untaian kata yang biasa ku rangkai tak lagi bisa mengalir. Sudah terlalu banyak kata yang terucap dalam nyata dan sebanyak itu pula senyum dan tangisku terurai. Semua kisah yang kita jalani dalam keanomalian, sedikit demi sedikit mengurai rasa. Entah apa maksud sang waktu pertemukan kita saat semuanya ada dalam ketidakpastian. Tak pernah ada yang pasti bahkan hingga saat 'dia' mengetuk bathinmu jauh sebelum aku mengetahui 'dia' ada.

Tak ada lagi rangkaian kata indah yang biasa kau tulis untukku. Entah via sms, inbox di e-mailku via akun mailmu yang kau pakai hanya untuk mengirim e-mail padaku atau dalam blog rahasiamu yang hanya segelintir orang yang tahu. Saat aku pertanyakan, kau hanya bilang' bukan tak lagi ada kata.. hanya ingin lebih memberimu nyata'. Nyata itu memang hadir.. terlebih setelah 'dia' mengusik sanubarimu, jauh sebelum aku tahu 'dia' ada. Nyata itu hadir walau masih dalam ketidakpastian yang sama.

Rangkaian kata itu seolah menguap seiring kebersamaan kita dalam nyata. Berkali aku mencoba mewakilkan apa yang ada di benak ini dengan mengutip lirik lagu yang belakangan sering sekali mendendang di otakku, aku kirimkan via e-mail dan entah mengapa aku merasa e-mail itu hanya berakhir di kotak 'trash' mu.Berkali kau bilang kau mencoba merangkai kembali kata-katamu, tapi akhirnya dengan satu tekan pada tombol delete di tuts keyboardmu, kata-kata itu kembali hilang tak berjejak. Kata sepertinya tak lagi bermakna dalam tulisan. Kini kata lebih berarti dalam ucapan.. dalam nyata walau dengan ketidakpastian.

Kau dan aku sama. Berusaha merangkai kata untuk menjadi nyata hingga terlahir sebuah kepastian. Tapi lagi-lagi keadaan mengaburkan semuanya. Tak lagi ada kata, hanya ada nyata dalam ketidakpastian.

Tapi di antara kata, nyata dan ketidakpastian yang telah terangkai dan hadir, aku berharap masih ada satu harap yang bisa tersulam. Semoga suatu saat kepastian itu ada menghias indah hari-hari yang akan kita jalani..

*bahkan di saat seperti ini pun rangkaian kata yang ku buat terasa janggal.. tak beraturan dan aneh..

*aku hilang bentuk*


By:Dini Nurdiyanti/Skandal

Pagi Yang Gelap


Lebih tua dari ku
Harap sabar menunggu
Kepulangan mu ku tunggu
Bukan maksud ku mendiam
Tiada niat menyimpan dendam
Hakikatnya rindu yang mendalam
Jalan inikan membantu
Hari esok siapa yg tahu
Kata ibu dengar sahaja
Cerita hanya kita berdua

Chorus:
Pagi yg gelap kini sudah terang
Aku adik mu dan engkau abang
Ku amat merindui kan mu
Pagi yg gelap kini sudah terang
Aku adik mu dan engkau abang
Ingin ku ulang kemasa dulu


Tak akan putus hubungan kita
Tarik nafas lega kerna aku tak apa apa
Jalan inikan membantu
Hari esok siapa yg tahu
Kata ibu dengar sahaja
Cerita hanya kita berdua


By:Hang Dimas (Hujan Band)/Transisi

Kotak Hati

This is a new phenomenon that happened in my life.

one day, i tried to put my baby to sleep and suddenly this song came to me. so i sang it to her. she slept within two mins. i've been trying it 3 times and never fail.
Last night when my wife not around, my baby woke up and cry. of course i panic cause i dont have any milk to feed her. this time i tried something else.. i sang her Sheila Madjid's "Legenda". and you know what? she kept crying. of course i change the repertoire to my secret weapon, kotak hati. this time took me two rounds, but it works anyway :)
so as far as my concern, this song beats Legenda.. hehehe

Now, whenever i listen to this song, i remember my baby yaya ;)

and noh.. i dont care what happen, we got to release this song! i'll put some live strings in it :D

for those of you who dont know kotak hati. its an unreleased Hujan's ballad. i wish i can embed the mp3 here. but you can find it all over the net. or buzz me then i send you the mp3

here's the lyric and music:


tak usah kau terangkan ku tahu
potret wajahmu di setiap penjuru
curahkan deritamu padaku
biarku rasa apa yang kau lalu

terang terang
bersama rasa sayang
ku biarkan kau terbang
terang terang
sudut kecil ku isi
tuk senyuman mu lagi

berbaring renung kita ke bulan
lagu yang ku tulis ku nyanyikan
lagu cinta tentang kita berdua
yang kan kita kenangi hingga tiba masa

terang terang
bersama rasa sayang
ku biarkan kau terbang
terang terang
sudut kecil ku isi
untuk senyuman mu lagi

mimpi mimpi
yang tak kembali
aku janji
janji takkan pergi


By:Hang Dimas(Hujan Band)/Transisi

Nomor yang anda tuju sedang sibuk,...

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

lima menit kemudian..

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

sepuluh menit kemudian..

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

Jari-jari itu mulai menari lincah diatas tuts handphonenya. "msh nlp ya? Mau pulang jam brp?" akhirnya sebuah sms dikirimkan. Lima menit kemudian, sepuluh menit kemudian masih tak ada balasan. Sosok kecil itu mulai gelisah. Ujung matanya sebentar-sebentar melirik ke arah jam dinding di dekat pintu kamarnya.

Sudah hampir satu jam, ia kembali menekan tombol redial di handphonenya.

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

Huuffth.. masih juga. Entah apa yang sedang mereka bicarakan di telfon. Ia berusaha untuk tenang, tapi tak urung pikirannya gelisah. Ia tahu dengan siapa lelaki itu berbicara. Ada sedikit rasa cemburu yang mengusik hatinya, tapi ia tahu tak ada yang bisa ia lakukan. Sayang, tak ada yang bisa menahan jari-jarinya untuk kembali bermain di atas tuts handphonenya. "hmmmm.." bukan sebuah kata, hanya sebuah ekspresi yang ia kirimkan melalui sms.

Sepuluh menit kemudian.. masih belum ada balasan atas sms-smsnya. Dua puluh menit kemudian..

"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi!"

Ia mulai sedikit terusik. Kesal mulai datang tapi kemudian luruh saat matanya tertuju pada layar laptop yang menyala sedari tadi. Ada foto lelaki itu di sana. Lelaki yang selalu ia nantikan kedatangannya. Lelaki yang selalu membuatnya merasa nyaman hanya dengan berada di dekatnya. Lelaki yang selalu ia rindukan senyumnya. Dan ia pun tersenyum. Ia tahu lelaki itu akan datang. Ia akan kembali kepadanya.

Handphonenya menyala. Sebuah sms dari sang lelaki :
"Sebentar lagi juga ayah pulang, Yang. Bunda jangan manyun ya.."

Akhirnya.. lelaki itu akan datang, dan itu telah meluruhkan semua kesal dan cemburunya. Dia akan pulang, dan itu cukup untuknya. Penantian panjang itu sepertinya tak lagi menjadi masalah.

Well, begitulah cinta. Hanya dengan melihat sebuah senyuman meski hanya dalam sebuah foto, semua lelah dan kesal sepertinya luruh seketika..
Begitulah cinta.. ia akan dengan mudah memaafkan meski tlah menoreh luka berkali-kali..
The power of love..

*aku hilang bentuk*


By:Dini Nurdiyanti/Skandal

SMS UNTUK TUHAN (Bagian 1)

Tuhan....
maaf, aku terpaksa mengirim sms
kepada Mu.. supaya keresahan hatiku berkurang
supaya aku mendapatkan klarifikasi
dari apa yang kupertentangkan selama ini
tentang Mu Tuhan...

Dari kemarin...
dalam sujudku...
dalam doa-doaku... aku berharap
atas asa yang kusampaikan
dari hidup yang kujalani

Tapi mengapa Tuhan..
tak Kau berikan jawaban seperti yang kuminta
Kau permainan hatiku dalam pedih
kurangkah baktiku...., kurangkah sujudku....
kurangkah lakuku?

Lihat dia Tuhan..
dia tak pernah bersujud.. tak jua punya sesuatu
melebihi apa yang kumiliki
tapi Engkau sangat baik padanya
kau muluskan jalan hidupnya
padahal dia tidak lebih baik dari aku...
aku kecewa Tuhan... kecewa
cemburu....
Engkau tak adil padaku...

Tuhan...
maafkan smsku ini
karena saat ini aku sedikit enggan bersujud padamu
baca smsku Tuhan... jawablah segera..
maklumi diriku.. hilangkan raguku..
yakinkan diriku...
atas rencana dan kuasaMU
untukku... manusia yang fana

Jakarta, 21 Desember 2009



By:Nita Chobah/Lepas

SURAT UNTUK RAISA


Sayang...
entah mengapa, mama kangen sekali
sejak beberapa hari yang lalu
engkau selalu mengisi mimpi mama sayang..

kita bermain, tertawa dan selalu bersama
apa kamu juga kangen mama,Nak?
apa mama juga selalu ada hatimu?

Sayang...
kadang mama merasa
hari ini tentu akan lebih indah
bila engkau masih hadir disini
menemani hari-hari mama

sentuhanmu pasti terasa lain
menyemarakkan
menyejukkan dan tentu membahagiakan..

mama bayangkan..
engkau tumbuh..
menjadi gadis kecilku yang lincah
cerdas dan menyenangkan

Sayang..
mama kangen...
kangen sekali..
nanti malam.. datang ya...
temani mama lagi...

Jakarta, 19 Desember 2009


By:Nita Chobah/Lepas

Surat pertama untuk si jabang bayi

Dear anakku tercinta..
Hari ini ayahmu sedang berulang tahun. ulang tahun yang ke 31. usia yang sama dengan ibu. usia yang sudah sangat sangat matang untuk memilikimu. agak terlambat memang. tapi alhamdulillah.. di usia yang matang ini, Allah mempercayakan kami untuk dititipi kamu, nak.

Hari ini. seperti juga hari-hari sebelumnya. juga bulan-bulan sebelumnya. juga tahun-tahun sebelumnya. juga waktu-waktu di mana aku masih sendiri, dan belum pernah bertemu dengan ayahmu. aku begitu rindu untuk berjumpa denganmu. itulah mengapa, begitu suka cita aku menanti perjumpaan kita. sama suka citanya dengan saat-saat tiap kali hendak berjumpa dengan ayahmu.

Dan hari ini. seperti juga hari-hari yang akan datang. juga bulan-bulan yang akan datang. juga tahun-tahun yang akan datang. juga saat-saat ulang tahun kita semua di hari-hari mendatang.. perasaan suka cita ini akan tetap sama. suka cita yang sama dengan saat ku lihat wajahmu untuk pertama kalinya nanti, yang mirip kami berdua itu. suka cita yang sama saat kuantar kamu sekolah untuk pertama kalinya. suka cita yang sama saat kuantar kamu menerima gelar sarjana. suka cita yang sama saat pertama kali kau berpamitan untuk pergi berkencan dengan seseorang. suka cita yang sama saat kau katakan kamu telah menemukan teman hidup yang akan menemanimu sampai mati. suka cita yang sama dengan saat aku melihat wajahmu yang terang benderang oleh kebahagiaan, di atas pelaminan kehidupan barumu.

Dear anakku tercinta..
Aku sangat mencintaimu, bahkan jauuuuuuuuhhh sebelum kita saling berjumpa dan saling menatap. tapi.. sebelum itu benar-benar terjadi. ingin kusampaikan sesuatu. bahwa di hari-hari mendatang, kamu adalah saksi hidupku, saksi bahwa aku sangat mencintai ayahmu. yang sebagian wajahnya ada di wajah indahmu.

Penuh cinta,

Ibu.



Kamu, di usia 12 minggu. dengan detak jantung kencang dan membuatku ingin memelukmu. panjang 57 mm. kepala, kaki, tangan, dan.. mmm.. hihi..
your cute lil something.. :)



By:Manik Prajana/Transisi

Tatiana

lalu hujan datang lagi
menyapa Tatiana pada malam malam sepi,
pada daun daun di pucuk pinus sebuah bukit berbaling.
satu satu Tatiana menaiki tapak itu,
tapak tanah yang telah menjadi keseharian Tenggara.
tapak tanah yang telah menemani perjalanan tenggara,

perjalanan akan kesendirian, berwarna, tapi hanya hitam dan putih.

lalu pucuk pinus berbisik,...
"tenggara selalu datang tiap hari..", katanya
"dia datang kemari bersama layla"

layla, seorang perempuan bertubuh kecil, manis, dan berhati tangguh
layla, yang kini menjadi teman dalam hidup tenggara
layla, yang mengajarinya untuk tidak menjadi lemah
layla yang sangat berbeda dengan tatiana..

lalu tatiana bungkam
tak ada satu kalimatpun yang dapat ia sampaikan pada pucuk pinus
ia mengerti..
dan pinus pun memahami..

8 desember 2009



By:Tisa Granicia/Antena

Belajar pada payau

hey,
bola saljunya terlalu cepat
aku memilih lambat berputar
menapak pada riak riak air sungai
karena neptunus bilang,
air ini bermuara pada lautan biru luas menghampar
dan karang tertinggi ada di sana

ya,
sebelum karang tertinggi,
belajarlah menapak pada payau
di sana tempat dua kepentingan berdamai
karena garam adalah perjalanan, pengalaman
serta kegetiran,
dan riak air yang datang dari hulu bersamaku
adalah penawarnya.


By:Tisa Granicia/Antena

Curahan hati orang tua

Anakku yang kusayangi………
Pada suatu saat dikala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku.

Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan….… Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri……… sabarlah !

Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil.
Rata Penuh
Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali, jangan menghentikanku! Dengarlah aku !

Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hinga kau tertidur. Dan aku lakukan itu untukmu !

By seeing my ignorance towards the new technologies, do not laugh of me but leave me rather the time to understand

Aku mengajarimu banyak hal ….
Cara makan yang baik……
cara berpakaian yang baik…….
berperilaku yang baik………..
bagaimana menghadapi problem dalam kehidupan…..

Jika terkadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya jangan sombong dan memarahiku, karena yang penting bagiku adalah….aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu.

Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku ! Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tak lapar.

Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya….. Bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku, mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu……

Dan kala suatu saat nanti, ketika aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup…………, ketika aku ingin mati….., jangan marah…, karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti !
Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu, kita tidak benar-benar “hidup” lagi, kita hanya “tidak mati”.

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak.

Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usia ku yang sudah bertambah tua. Kau harus ada didekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang kulakukan pada saat kau lahir.

Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.
Satu hal yang membuatku harus berterimakasih padamu adalah senyum dan kecintanmu padaku.

Aku mencintaimu anakku………


By:Vera Cristina/Genteng

I wish...

kenapa c orang-orang suka bilang saya merindu?
saya tidak merindu ko,,
(jangan dulu menuduh saya tidak sayang dan tidak butuh y)
saya tidak rindu kebawelannya,
saya tidak rindu ke-irasional-an ny,
saya tidak rindu ketakutannya,
saya tidak rindu potensi pembunuhan karakternya,
saya tidak rindu keinginan implisit yang tidak dapat diterima pikiran (at least my thought)

tidak!

saya tidak rindu semua itu!
saya tidak pernah minta semua itu juga.
saya rasa saya punya hak untuk memiliki sebagian hidup saya untuk saya sendiri
saya rasa saya punya hak untuk menikmati&melakoni keputusan dan keinginan saya
mudah2an tidak pernah terjadi lagi, pemotongan hak manusiawi saya.
ameeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen


By:Uril Rila Putri Sundasari/Reinkarnasi

tentang si saya ... :)

Leave one memory that you and I had together. It doesn't matter if you knew me a little or a lot, anything you remember! Leave a comment on here. Next, re-post this in your notes and see how many people leave a memory about you. It's actually pretty cool (and funny) to see the responses.

  • Where and how did we meet?
  • How long have you known me?
  • The last time we saw each other?
  • Your first impression of me upon meeting/seeing me?
  • Do you have a crush on me?
  • What's my favorite music?
  • Would you call me preppy, average, sporty, punk, hippie, glam, nerdy, snobby, or something else(what)?
  • Have you ever hugged me?
  • If there was one good nickname for me, what would it be? Explain why you picked it.
  • If you and I were stranded on an island, what would I bring?
  • Where do you think I will be in 28 years?
  • What reminds you of me?
  • What is my best attribute?
  • Ever wanted to tell me something but couldn't?
  • Will you re-post this so I can fill this out for you?
By: Elsiana Inda Putri Maharani/Sandiwara

YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN AYAH

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya ;)

Yes I love you so much, Pa...

(dari MILIS fhmindonesia2005)

By: Al Mukarom Mochamad Anggawedhaswara/Realita

Take time


Take time to think.
It is the source of power.

Take time to read.
It is the foundation of wisdom

Take time to play.
It is the secret of staying young.

Take time to be quiet
It is the opportunity to seek God

Take time to be aware.
It is the opportunity to help others.

Take time to love and be loved.
It is God's greatest gift.

Take time to laugh.
It is the music of the soul.

Take time to be friendly.
It is the road to happiness.

Take time to dream.
It is what the future is made of.

Take time to pray.
It is the greatest power on earth.

"There is a time for everything.."



unknown

Kesiapan aktor terhadap Ruang Publik

Pada dasarnya aktor yang baik harus cerdas, rajin dan gigih, syarat-syarat yang mutlak untuk dimiliki oleh seorang yang hendak mengklaim dirinya dengan “jenis kelamin” aktor. Dalam penyelenggaraan Festival Monolog 2 FTI di ruang-ruang publik, kriteria-kriteria di atas dapat terlihat dengan sangat jelas dalam eksekusi pementasan para aktor, seperti kecerdasan aktor akan teruji ketika dia harus menafsir kata ruang publik hingga mampu mengeksplorasi segala kemungkinan bentuk konsep yang cocok untuk kedekatannya dengan ruang dalam melakukan seni pemeranan atau dalam hal ini melakukan monolog.

Pada perhelatan Festival Monolog 2 FTI kali ini, yang diikuti oleh 17 peserta menghasilkan keragaman konsep yang ditafsir para monologer terhadap ruang publik, sehingga juri mengklasifikasi bahwa terdapat 3 kecenderungan para kreator dalam konsep pemanggungannya:

1. Konsep pemanggungan dalam sebuah plot yang cukup jelas namun sangat mengandalkan spontanitas dan keadaan dari ruang yang dipilih. Dalam konsep ini dilakukan oleh hampir sebagian aktor seperti Matroji, Herlina Syarifudun, dll.

2. Konsep pemanggungan yang mencoba cair dengan memperkenalkan kepada khalayak peristiwa yang akan di buatnya (istilah Yosef G, “bentuk tradisi”). Seperti yang dilakukan oleh Apito Lahire dan Pepeng.

3. Konsep yang bisa dikatakan asyik pada diri sendiri, dimana actor mencoba merepresentasi narasi personal. Bentuk seperti ini dilakukan oleh Sir Ilham dan Lucky Moniaga. Konsep secara keseluruhan para aktor hampir semuanya baik walau ada juga beberapa yang hanya memindahkan pertunjukan dari panggung ke ruang eksternal panggung.

Tidak sampai pada konsep, para aktor dalam eksekusinya sangat dituntut untuk siap dalam menghadapi ruang yang sangat besar dan juga perubahan-perubahan yang mungkin saja terjadi setiap saat. Hal ini yang membuat kesimpulan para juri dalam menilai bagaimana kesiapan aktor dalam mengikuti Festival Monolog ini, dan juga kegigihan sang aktor dalam melatih dirinya dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan khususnya dalam berperan di ruang publik.
Untuk itu Festival Monolog FTI sangat penting dilakukan karena mampu menelurkan para aktor-aktor muda yang siap pakai seperti tahun 70 dan 80-an. Serta Festival monolog di ruang-ruang publik ini juga menjadi menarik karena sangat banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi dan tempat menguji kesiapan aktor yang “membumi”. Dalam targetnya festival monolog di ruang publik ini juga membuat tidak adanya pembatas antara masyarakat terhadap kesenian (teater khususnya), dan tidak menjadi asing bagi masyarakat.

Jakarta, 30 November 2009


Ahmad Olie Sopan

.. seuntai doa pengobat rindu ..

bismillahirahmanirahim..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
Pemilik Segala Kehidupan di dunia ini..

aku mengucap syukur atas nikmat hidup yang masih Kau beri..
atas setiap nafas yang masih Kau hembuskan di ragaku ini..
hingga aku dapat terus menyembah kepada-Mu..
memohon doa pada-Mu..
doa yang ku persembahkan untuk orang terkasih yang telah lebih dahulu Kau panggil..
sebagai ungkapan rasa sayangku padanya..
sebelum nanti akhirnya tiba giliranku mengahadap-Mu..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
Yang Maha Mengetahui apa yang ada di hati setiap umat-Nya..

betapa berat hati ini ditinggalkan..
separuh jiwa ini kehilangan nyawanya..
begitu banyak waktu kita habiskan bersama..
begitu banyak kenangan indah yang teramat sangat berkesan diiciptakan bersama..
begitu banyak pelajaran hidup diberikannya..
Engkau Maha Mengetahui isi hati ini..
setiap detik dalam sadar di hidupku..
setiap detik bayangan akan dirinya selalu mewarnai hati ini..
setiap detik itu pula raga ini mencoba sekeras mungkin untuk tidak meneteskan air mata..
walau terkadang sungguh sulit hamba menghadapinya..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
Yang Memberikan Cinta kepada setiap umat-Nya..

hamba sadar.. smua adalah rahasia-Mu..
kembali aku mengucap syukur atas cinta yang pernah ada..
walaupun akhirnya aku harus ikhlas menerima kenyataan..
bahwa segala yang menjadi mimpi kami tidak mungkin lagi akan menjadi kenyataan..
tapi Engkau pernah memberikan cinta yang begitu indah..
walau mungkin tak sempurna..
tapi dia yang terbaik yang pernah Engkau hadirkan dalam kehidupanku..
aku sangat menyayangi dan mempercayainya..
aku sangat percaya akan cinta dan kasih sayang yang pernah diberikan..
hanya Engkau yang tau bagaimana kasih sayang yang pernah ada diantara kami..
bagaimana beratnya jalan yang kami tempuh hanya untuk terus bisa bersama..
walau akhirnya aku harus menerima kenyataan bahwa raga ini tak lagi dapat bersama..
tapi aku yakin.. cintanya tak akan pernah putus walau raga ini terpisahkan
begitu pula dengan cinta ini.. tak akan pernah putus..
walau senyumnya tak dapat lagi aku lihat mengembang dari bibirnya..
walau tawanya tak dapat lagi aku dengar nyaring..
mas akan selalu hidup di hati ini..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
Yang memberikan segala Rahmat dan Ampunan bagi hambanya..

kepergiannya menyadarkanku bahwa setiap mahluk-Mu pasti akan kembali pada-Mu..
ijinkan aku terus memohon kepada-Mu..
memohon ampunan atas segala dosa yang pernah dilakukan semasa hidupnya..
memohon agar alm senantiasa dijauhkan dari siksa-Mu..
memohon agar Engkau senantiasa memberikan perlindungan baginya..
memohon agar Engkau menempatkannya di surga-Mu..
memohon agar limpahan Rahmat-Mu selalu tercurah padanya..
memohon agar kebahagiaan senantiasa Engkau berikan padanya disana..
memohon agar raga ini selalu diberikan kesehatan agar dapat terus mendoakannya..
hingga nanti tiba saatnya Kau ambil nafas ini dari ragaku..
ijinkan aku untuk bertemu dengannya di kehidupan berikutnya..

Ya Allah Yang Maha Sempurna..
hanya kepada-Mu hamba bersimpuh.. menitikan air mata..
semoga Engkau mendengar dan mengabulkan doa hamba..
.. Amin ..

.. kupersembahkan bagi kekasihku tercinta.. .. Yudi Irawan M (alm) .. (05 mei '83 - 19 agst '09)


By : Nancie/Realita

Sebuah essay, gambaran seorang anak.

Saya begitu terharu membaca essay yang ditulis anak saya untuk sekolahnya. Saya ingin berbagi krn ungkapan pemikiran dan perasaannya pasti mewakili anak2 lainnya.
How grateful they are for having us.



English
Grow Great
Expository Text - Exhibit
August 2009

On April 20, 1993, in Vancouver, Canada, I took my first breath in the world. In the next 16 years, I walked, laughed, cried and was exposed to various influences which have shaped my characteristics, values, attitudes and beliefs. At first I thought the task of analysing and writing about one’s self seemed like a daunting and slightly intimidating task, but as I looked into myself I soon realised that these influences were the fundamental nutrients for my growth; as depicted in the exhibition. That is why I chose a growing plant to symbolise myself; many of my characteristics are still developing, and I still have a long way to grow until I reach my full potential. I could never imagine what kind of person I would have become without these ideologies – and that’s when I also realised how important these influences were to my life.

My parents have provided most of my fundamental characteristics and attitudes. Throughout my life, I have spent most of my time with my mother. She was raised in an affectionate environment, surrounded by modesty, love, forgiveness and understanding. My mother sacrificed countless things including her career to raise my brothers and I, and as a result I have subconsciously inherited most of her personality, including her magnanimity, compassion and positive outlook on life. My father has also contributed significantly to my values and attitudes. he grew up learning to earn things through hard work, perseverance and frugality. As such, the only way he could enter certain schools and university were through scholarships, and as a result he spent most of his time studying and learning. He moved from Indonesia to Canada in order to earn his PhD. Through my father’s background when he was young to the present time, I learnt discipline and that it does not matter where you come from, the quality of schooling you receive or how you were raised— if you set your mind to something you can achieve it. Certain influenced characteristics are labelled on the roots of the plant below the ground level. The sizes of the roots where my attributes have been labelled signify the strength of that particular trait. My parents are also depicted in the photo with the plant growing from it and the plant has intentionally been placed to grow closer to my mother as compared to my father. This is because my mother has influenced me slightly more than my father. In the end though, the photo of my parents was placed at the centre of the plant not only because both my parents provided the roots and strong establishment for the growth of my characteristics, but also because from their influenced stems other major impacts, like religion.

Religion has made a profound impact on my life. I am a Muslim and I follow Islam’s teachings closely and try to my best to follow its rules. Unlike many representations of my religion in the media; which I can say are downright opposite and wrong to the fundamental principles of Islam, Islam is a way of life –a way of peace, well-being, compassion, tolerance and freedom of speech. I learnt never to discriminate, as religion has taught me that all genders, cultures, classes and races are equal. There are rules that govern virtually every aspect of life, from marriages to permitted food to career choices. As a result of the teachings of the religion, I try to dispel tension and slander between people and always keep a smile on. Islam is also entirely opposed to terrorism and acts of violence, condemning those who do so. I have absolutely rejected many of the erroneous media representations of my religion, knowing that many of those who wrongly represent Islam in the media do things for their own personal interests and are nothing but ignorant, fanatical people who are completely estranged from the religion’s morality and teachings. The leaves that have withered away connote the rejected beliefs of violence and false representations of Islam in the media. I have placed various verses from our Holy Book, the Qur’an, in the soil of my exhibit to support my stance, representing them as the fertile ground for my growth that has come from Islam. The rich dark brown colour of the soil also connotes how exuberant the soil is with natural minerals. With something that has impacted in such a way to my attitudes and beliefs, I have learnt to see the world in a different light.

The strong effects of school have also influenced my characteristics and views. Every year for more than 10 years I have been to school 200 out of 365 days. In the 6 hours I spend in school every day, I have learnt about various subjects and topics, achieved essential skills for the real world and sharpened my socialising and interactive skills by communicating with other adults and teenagers. By going to school, I am in a state of constant development—I have learnt to open my mind to the beliefs and values of other people, and my brain is continuously cultured in terms of knowledge and experience. As a result, the most vital aspect school has probably provided for me would most likely be the door to education and therefore the potential for university and a career. With school also comes friends— many of my current friends are linked to schools I have been to before, and hence without school I would not have these friends. Although they are not as influential as my family in terms of attitudes and beliefs, the impact of interacting and laughing with my friends has improved my well-being and self-esteem significantly. I am consequently able to act more cheerful towards people and smile more often; valuing the gift of life. In my exhibit school is symbolised as nutrients for my development, promoting my growth, labelled above ground level. Some nutrients have larger labels to indicate how significant those were to my life. In 10 years time I am confident that I will be able to look back towards school and smile at the positive impact it had on my attitudes and characteristics.

In the start of my life I was but a seed growing blindly in the unknown, but with my parents—roots; religion—soil and school—nutrients, I am now a plant well on my way to bearing fruits and flowers. There are various silences I have chosen not to mention, either because they are too personal or simply because of the impending word limit. I am happy with the influences and impacts I have experienced throughout my life though, and hopefully many years from now my mother would be able to face me and with a smile and satisfaction of sacrificing countless things for my growth, say: “Reza, you’ve grown into a great man”— and at the moment and for a very long time, that’s all that matters.


By:Linda Sundari/Anak-anakku

Magic Moments

..........................
...........
...............

It's nice
It's cool
It's fun
It's better than sex
It's The "...Magic Moment..."

To be continued....


By:Handika Nugraha/Realita

Seputar Ekspresi'11


Gagah: ketua angkatan yg mau aja di suruh2, paling sabar, dewasa, apeu bgt orngnya tp baik suka ngasih uang kalo sy abis duit hahahah (di rmhnya bnyk mkanan), selalu ada buat t'ah, selalu ngasih solusi tepat

Indry: si medan csku hahahah rekan ngomongin si mano, di pngglnya oink, tp skrng mah di pngglnya bu desi hahahahah slalu ada wktu buat t'ah, pelit, idungnya seksi hahahahah

Imey: ini mah csku, kaya guci (guci cina), sy pribadi pngglnya si konghucu, matanya sipit tp suka ngaku2 belo (ga bgt ya?) hahahah, suka bnyk pulsa aja, yg sering ngsmsin anak2 kumpul, yg paling telat di t'ah ckckck

Rey: yg ini mah orngnya apeu bgt jgn di tanya lg, apeunya no 1 di t'ah hahhahah

Mega: badannya persegi 4, selalu dpt peran binal atau yg galak2, riweuh, kalo ketawa ga prnah di kontrol, lebaynya meeeeeen edan bgt. hahahahah

Nike: suka joget2 ga jelas pdhl gerakannya itu2 aja hahahahah (peace!) enak di ajak curhat, care bgt orngnya, suka nyekek ga puguh2 :s

Dimas: apeu sebenenya mah hahahaha, suka ngomongin pacarnya kiwkiw hahahahah, tiba2 dtg suka riweuh, dan suka blg ga punya duit

Aleets: rame bgt orangnya, cinta t'ah, enak di ajak curhat soal pacar dan selalu jitu hahahahah, betah jadi produksi, kadang sy suka numpang ol, ceritanya suka rame2 hahahahah

Auny Arin: hip hop abis, mau tanya soal hip hop tanya aja sama dia.

Mata: bru aktifnya skrng lagi euy! dan jadi sering ngumpul gtu loh hahahahah

kalo saya gmna tah?
(Gagah comment!)Chun2 itu, baik, rada kekanak-kanakan, kocak, pundungan, tapi peduli bgt ma yg namanya t'ah... dri yg sya liat, kyknya chun2 itu yg pling bnyk masalah... hehehe!

Cuman kalian aja yg bner2 Ekspresi'11, ayooooo kita bangkitkan T'Ah kembali!


By:Farany Zelbiandhani Saberie/Ekspresi

Menjadi sebuah kenangan

Suatu ketika di saat aku benar-benar terjatuh di keadaan yang pahit
aku bisa nemuin sesuatu yang baru
sesuatu yang indah dan benar-benar indah
Tadinya aku pikirkan hanya sebuah impian yang takan terwujud
tenyata bintang jatuh menghampiriku

Aku menemukan sahabat yang terbaik
banyak kenangan indah yang kita jalani
mereka yang bikin aku bangkit di saat aku jatuh

Mereka selalu ada!

sampai.....
aku menemukan seseorang yang terbaik dari yang lalu.

lalu...
seseorang yang bisa menutupi kekurangan
menjadi suatu kelebihan

tapi.....
sekarang semua itu hanya kenangan

Andai aja aku punya mesin waktu
pengen banget balik ke masa itu
(kangen Garnish yang duluu)

By:Nike Andriany/Ekspresi

when coldplay not just sing for our fun. they teach u learn!

When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

And high up above or down below
When you're too in love to let it go
But if you never try you'll never know
Just what you're worth

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Tears stream down your face
When you lose something you cannot replace
Tears stream down your face
And I...

Tears stream down on your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears stream down your face
And I...

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you


fix you-coldplay


kita emang gak pernah tau apa yang akan terjadi sama kita, gak sedikit juga hal yg udah terjadi terus menyisakan penyesalan buat kita. apa yang terjadi dan apa yang dirasa salah bukan berarti disebabkan oleh orang lain. Rasanya gak bijaksana klo kita menyalahkan orang lain untuk hal-hal yg salah dalam hidup kita. Ini mungkin beberapa dari banyak kesalahan saya. tapi saya berusaha tidak menyalahkan diri sendiri apalagi orang lain. seperti lirik fix you-coldplay,

When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?

Semua orang mungkin pernah merasakan moment ini. Termasuk saya. Ketika kita udah berusaha se-mampu kita tapi ternyata hasilnya bukan seperti yg kita harapkan. Ketika kita mendapatkan sesuatu yang ternyata bukan itu yang kita butuhkan. Ketika kita merasa lelah tapi tetap aja kita gak bisa tidur lelap karena pikiran itu terus-terus terpikirkan gak mau pergi bahkan kebawa mimpi. Kita terjebak di rutinitas yang itu-itu aja. Dan ketika kita menangis karena kita merasa ”useless”, kita kecewa karena meninggalkan hal yang tidak bisa diulang. Saya merasakan itu. Rasanya selalu ingin menyalahkan lingkungan. Menyalahkan apa yang bukan berasal dari diri kita. Tapi toh hal itu juga gak akan membebaskan kita dari rasa yang buruk ini. Rasa gak bahagia ini.
Tapi alhamdulillah seseorang yang saya sayangi memberikan saya lagu ini. Walaupun pada saat dia memberikannya bukan untuk alasan ini. Tapi ketika saya mendengarkannya terus dan terus. Lagu ini seperti membawa saya pada satu keyakinan bahwa kata-kata / lirik lagu ini adalah apa yang dikatakan Tuhan kepada umatnya. ”fix you”

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Setiap kita merasa ter-bawah. Ter-rendah. Kalah. Takut. Salah. Gagal. Kecewa. Drop. Merasa hal yg paling buruk entah apa itu. Sepertinya Tuhan bilang, bahwa Dia ada. Dia serupa cahaya, membimbingmu pulang. Menyalakan tulang dan harapan kita. Selalu akan membereskan masalah kita. Menormalkan kita. Mengembalikan semangat kita. Menyembuhkan kita. Dan ketika kita berhasil menghadapinya, kita tentu akan berfikir lebih jernih dan mengambil hikmah.
Bahwa kita tidak akan pernah tau rasanya / pelajarannya kalau kita tidak mencobanya. Seperti Mario Teguh bilang, kita akan merasa berhasil jika kita pernah merasakan gagal. Maka coba-gagal-coba-gagal-coba-gagal-evaluasi. dan ketika dalam evaluasi kegagalan kita disebabkan hal yg tidak membahagiakan pada diri kita sehingga kamu merasa berat melakukannya karena itu bukan yg kamu mau, maka ganti dan pindahkan tujuan kamu pada hal yang kamu mau. Itu adalah efektif waktu (=mengejar apa yang benar-benar menjadi tujuan hidup kita).

I promise you I will learn from my mistakes

Saya akan terus mencoba belajar dari kegagalan. Akan selalu mencari positif things dari apa-apa yang saya hadapi. Maka biarkan lah saya gagal, dan belajar dari kegagalan saya nantinya karena saya yakin Tuhan akan menyembuhkan saya.


By:Ipit Fitriasari Dewi/Reinkarnasi

knit knit and a nitwit #2

second project:
Awalnya mau bikin tas sambil belajar motif baru. tapi kekecilan, akhirnya jadi tempat rokok.






By:Amelia Lestari/Transisi

A Nice Acquaintance in the Sky

A nice acquaintance happened in my flight to Pontianak last Monday, September 27th. I just finished my ESQ training in Balikpapan for the last 3 freakin’ days (that’s a whole another note to tell). I just happened to sit beside a couple of foreigner, elderly (I think he was around 67) named Peter Glen Mayland and his wife (I forgot to asked her name). He’s a retired psychiatrist from Redwood Valey, California. They’re heading to small village named Sukadana, Kabupaten Ketapang (a 6 hrs boat trip from Pontianak to Ketapang and another 3 hrs of driving). After the meal came we started to chat. Maybe after seeing my new book Brisingr (yipee!). And these amazing stories just flew out, about the US election, politics, social economics, health, books, culture, the war, global warming, family, and life. All in a 1 hour flight to Pontianak

First of all, as I said before, Peter’s a stay at home psychiatrist where his wife runs the office. He has two children (twins, boy and girl), all grown up, all doctors, and they’ll soon to be grandparents. Hopefully this year. So they’re heading to Sukadana to help the local clinic there, named ASRI, a non profit clinic where the local villagers get almost costless medication as long as they don’t do irresponsible logging in the area. The clinic founder is a friend of their daughter. She had this dream once, when she was still in medschool, that she opened a free clinic on that village, and after earning her degree, she went there with her husband (who coincidently is a Botanist) and open her free-clinic, well almost free, because in the end they feel that in order for the people not take the medical attention for granted, they should pay something in return I think it’s about Rp. 1000 - 5000.

Back to Peter. He and his wife wanted to travel to Indonesia again (they’ve traveled here before, in 2002, where they backpacked from Bali, Java, and Sumatra), so they e-mailed their daughter’s friend and said they wanted to visit Kalimantan. And in the end, they wanted to help the clinic all that they can. And here they are. They’re staying for about 2 months, when I asked about the voting next week, they said they already vote (in the early voting), and they voted for Obama (thank god). I got a pretty good insights about the US from him. In summary:

1. Health, it’s still a major issue there, where Medicaid (for the poor) and Medicare (for the elderly) most of the time is not helping the patients. Where doctors and patients have little say in the care they get, where insurance companies is in control most of the time.

2. Politics, it’s like the novel/movie All The Kings Men. It’s still is.

3. Obama, he does represents change, not a big change in the system, but a change of view. Opening a whole new chapter in American history.

4. Family values, he said he envies people in Indonesia where people really connects with their family despite the economic situation. Although it’s been good, he misses their children sometimes, although they’re 6 hours away. He once saw a shanty town in Jakarta, where the people are really living beyond poor conditions, but still have the happy faces dan family bond.

He said that back home he’s currently advising a family, 5 caucasian siblings (so much for the hippocratic oath). There’s a lot of violence in the family. The son shot his father. The daughter stabbed her husband. And that’s only the tip of the iceberg! (he said, “Well, it’s nice though, knowing my job is secure. Americans are crazy!”)

5. Economy, it’s a mess. It’s devastating him to see his children still struggling despite they’re doctors. Where their student loan is still a huge burden for them.

6. Global warming. He said that in the Vietnam war, when he served as a medical officer in the states, on a mission to the arctic, he saw endless horizon of solid ice. Back then you can see the first ice 5 miles away from the port. Now it could take 10 miles to see the first ice. Freaky.

So at one point in our conversation he asked me “What are your goals and dreams?” Damn psychiatrist. Well, I told him the truth, that I’m still searching for that one true goal (I’m still 25, man!) Hopefully, Godwilling, I’ll find it. In hearing my answer. He said:

“My dream was to travel the word, luckily I had the chance after I retired some years ago, and we’re still on it. And my goal has always been about my family. Luckily I managed to raise a nice, warm family. And I hope you can to.” I thought, Whoa. That’s deep. Simple, yet deep.

Then comes another question: “Sorry, Are you married?”. Damn you psychiatrist! Kenapa mister, mo jodohin? Huaduh. Let’s leave that question hanging, for now.

Well, our flight landed atlast on Supadio Airport, Pontianak. Seeing the green tropic trees, lit up Peter’s smile almost instanty. It’s been memorable having this acquaintance with him (more memorable than the ESQ thing). Hopefully I’ll meet him and his wife again next week in Ketapang. It’s been a nice acquaintance.

By:Purboyo Imam Rahajoe/Realita

Senyuman dari masa lalu

Senyum itu menghias anganku
entah mengapa
hiasan itu seolah ada dalam nyata
dan tak pernah kulupa
lalu kubalas senyum itu...
entah mengapa,
ketika dua puluh tiga tahun berlalu

senyum itu serasa ada dihadapanku
setiap hari....datang dari masa lalu...
diantara teralis jendela model nako yang aneh
di sekolah untuk para remaja tanggung
karena tak berani sekadar menyapa untuk
berbicara biasa saja
hanya terdiam menantikan sapaan darimu
namun tak kunjung tiba karena wajahmu
hanya dihiasi senyuman tanpa kata
hingga terhenti karena memang masanya
kau pergi ke tempat yang tak begitu jauh
entah mengapa...
senyum yang menghiasi wajahmu
seolah berkutat untuk hadir selama itu..
dalam angan seorang remaja tanggung sampai dewasa tanggung


entah mengapa senyum itu menawanku..


Bandung, 9 November 2009

By : Fahmi Farhan Akbar/Magis

Melody Friendly Project:Story of silence



a homely space
shelter for gliders
what peculiar taste
depart like no others

a comfort station
glance casting back
dark swift intuition
arrive like jet-black

is it true?
yes. a scar
is it true?
yes. a char


By;Meity Fitriani/Metamorphosis

Melody Friendly Project: Hey Hey (Ms. Friendly)



It’s the witching hour
here i’m frosted
alongside my might
adrift in a merriment

its like pausing the game
all silvery sensation
unsteady but easy
fly fly mermaid queen

hey hey
all of a sudden
i think i miss you

hey hey
an instant moment
i feel i feel you

sip the coffee
adore the trilogy
you say nothing
but a sweet thing

By:Meity Fitriani/Metamorphosis

Melody Friendly Project : Diversi



malam gradasi biru
menari tabuh irama
rotasi sayap mu
menghirup palsu nuansa

angan terpejam mata
berbisik lantunan suara
ooh sejuk tak bernada
seiring disini bersama

kupetik namun tiada mati
ilustrasi jalan lukisan hati
sensasi magis penuh inspirasi
menyanyi dua cahaya sesi

ooh hari ini lepas kendali
dan esok berlayar kembali
hey nona baik hati
aku pergi sampai nanti


By:Meity Fitriani/Metamorphosis

Melody Friendly Project : Mimpi Venesia



melodi lembut rahasia
tersiul angin apa kau dengarkan
embun hilang tidak terasa
kejutan manis penuh kenangan

ramai menyaksikan lari
menghilang dan seketika
di pesta menari nari
dibalik layar terukir indah

oh wahai kau sinaran
sembunyikan cerminan
senyum dan bernarasi
kurasakan bisa menjadi

orang paling bahagia (bahagia sedunia)
dalam mimpi venezia


By:Meity Fitriani/Metamorphosis

Melody Friendly Project : Memento


when hell freezes over
so stealthy and happy
when you take shelter
so complete and lovely

she plays masquerade
over and over hold sway
she grows devastate
what a sunny day

be merry
by now, im the parody

be happy
bye now, im off duty

dwelling through my mind / reversing time momentarily
picking fruits of thought ripened by a tree of memory
see, im strolling down a bumpy road of intuition
intensify my vision by opinions that were risen
and yes, as I indulge on this sweetest escape
my clock remains to tick / and my fate is at stake
im thinking, crossing that bridge was the biggest mistake
but observations are obscured by original fakes
and its been, a long road filled with blessedness and sorrow
no room for regrets, embrace a beautiful tomorrow
as I creep forward, I try to keep sober
intoxicated by dilemma bending mind’s corners
maybe / one day we will reunite by fate
as for / right now I need to go opposite ways
and when you / think of me let the melody flow
im leaving with a kiss, a smile, and this memento …

its been a ride, I gotta go follow my intuition
the sun is brighter on the other side of the horizon


Kukumpulkan perlahan, gambar demi gambar, kenangan demi kenangan, potongan demi potongan.. Tanda kehidupan yang hadir kemanapun mata menatap.. bukti hati yang telah terkoyak..

Laju kereta sore ini sedikit lebih lambat, kalah berpacu dengan gerakan awan, kalah berlomba dengan arus darah dan gemetar dada.

Bertemuku dengan diam, sepi yang menggelitik nurani, membangkitkan arwah-arwah kegelisahan..

Imaji cinta terpancar melalui lampu kota, dipantulkan air hitam sungai-sungai yang malang melintang di kota Amsterdam. Merah, Biru, Hijau.
Selesai semua sandiwara untuk sementara, berjalan bebas tanpa beban di angan. Melantun nada tanpa paksa.

Kuhujat diri, jiwa penuh kepura-puraan. Mengapa harus berpisah? Melenggang elok meninggalkan cerita, Sebuah kenangan untuknya yang jauh di dalam hati tetap kucinta. Mengesampingkan fakta ku tak pernah ada dalam lembar hidupnya. Pendaman rasa yang ada, nyatakah?

Bagiku iya.

Walau kaki masih tetap melangkah berbeda arah. Menelusuri langit yang beda, inilah awal cerita kita.. Kutiupkan pelukku yang terhangat, ciumku yang terdalam, melalui balkon panorama.. Sebuah kenangan hanya untuknya..

Yang tak pernah tau aku ada,

Yang tak pernah tau rasa itu ada..

By:Meity Fitriani/Metamorphosis

Hidup saya bukan tali mati

Lama terdiam saya lalu tertawa,
bodoh.. begitu rumitnya saya berpikir
sampai terlupa
bahwa kadang semuanya sederhana

tali yang melilit rumit berputar tersimpul mati
sangat mudah untuk diuraikan

terkadang Dia hanya ingin melihat kita mencari solusi
dan saya sudah berhasil
pun menyadari

tali yang sudah tersimpul mati sana sini
bisa dilepas dengan mudah
apabila usaha mengurai telah gagal
pilihan terakhir pun menjadi solusi

raih sebuah benda tajam,
saya memilih gunting atau pisau
lalu potong sekehendak hati
maka tali itu tidak lagi tersimpul mati

hidup adalah cara kita mencari solusi
apapun tali yang berputar membatasi ruang gerak
bisa dilepas tanpa terkecuali

tapi hati-hati..karena terkadang,
hasilnya...
tali itu menjadi hilang dan tak utuh lagi
jadi ingat, hati-hati
jangan sampai hidup kita yang diibaratkan sebagai tali


by:Meity Fitriani/Metamorphosis

Ironi

beberapa waktu lalu saya pernah menulis status seperti ini..

apakah kamu sudah cukup kuat mentalnya untuk berbisnis?? dengan segala hati dan perasaan di dalamnya? dengan deadlinenya? dengan segala hambatannya?? jangan tanya uangnya sih.. kita semua pasti selalu kuat mentalnya untuk menerima uang.

dan status ini mengundang seorang sahabat saya bertanya langsung ke hp saya. dia bilang kenapa saya nulis kaya gitu?? emang saya bisnis apa? dan lain-lainnya hingga kami pun berbincang lama sekali soal bisnis. dan terakhir dia memberikan masukan soal bisnis itu sendiri.

lalu saya terdiam. dan saya pun menjawab smsnya dengan kata-kata berikut ini..

'iya neng gw ngerti teorinya mah. ironis kok. baru aja gw ngasih masukan pada si A dan si Z soal yg lu bilangin td. dan malam itulah jg gw kena masalah ini. isn't it ironic?? seperti psikiater yang gila, dokter yang sakit, dan Ligwina Hananto yang punya utang*.hahahaha!'

*Ligwina Hananto adalah seorang financial advisor*

mungkin disitulah letak ketidaksempurnaan manusia. dan ketidaksempurnaannya itu kadang begitu ironis..

seperti..

psikiater yang gila..
penyiar yang pendiam..
dokter kecantikan yang jerawatan..
fashion police yang salah kostum..
CIA yang comel..
konsultan pernikahan yang bercerai..
aktifis anti narkoba yang tertangkap basah pesta shabu-shabu..
ahli matematika yang tidak bisa berhitung..
ustadz yang tidak bisa mengaji..
guru TK yang membenci anak-anak..
aktor yang tidak bisa berakting..
Rebecca Blomwood yang jadi financial advisor..
fitness trainer yang gembrot..
...
...
...

dan bukan tidak mungkin ironi yang terjadi itu ada dalam kehidupan sehari-hari. bukan hanya tidak mungkin tapi mungkin banyak!! ;)

hmm.. walopun saya adalah manusia yang tidak sempurna. tapi semoga saya adalah manusia yang berada di jalurnya dan menjalani kehidupan sesuai dengan porsinya. hidup bahagia, dan hidup membahagiakan. jika itu tercapai, setidaknya manusia tak sempuna itu pun mungkin akan merasa hidupnya sempurna.


By:Manik Wiratamidjaja/Transisi

Harga sebuah penghargaan

Menghargai yang tidak disukai adalah pengertian,
menghargai yang disayangi adalah perhatian,
pengertian dan perhatian adalah wujud menghargai,
baik suka maupun tidak!
Kata...
sikap...
tawa...
pikir....
adalah wujud penghargaan mu..
dan penghargaan menentukan nilai mu..
nilai mu menjadikan penghargaan ku..


By:Hendrik Silitonga/Skandal

Sejati

Kemarin, kini dan esok, manusia sejati berusaha ingin di akui oleh lingkungannya. Dari apa yang ia dapat, besar kecil, baik buruk, benar salah, berharga atau tidak, sengaja atau tanpa disadari, pasti ada yang ia berikan dan bagikan kepada keluarga dan sahabatnya. Tanpa disadari ia sedang mencari apresiasi atas dirinya. Mencari eksistensi tanpa batas pasti. Bayangkan ada berapa miliar manusia di bumi yang sama-sama mencari eksistensi. Saat itulah terjadilah benturan antar kepentingan masing-masing, disinilah mulai terjadi persaingan antar manusia. Di setiap sudut kehidupan pasti ada persaingan. Tak jarang persaingan tersebut bergesekan dan terjadilah konflik. Entah itu konfik batin atau bahkan konflik lahiriah.

Hingga diperoleh insan-insan manusia yang terpilih sebagai manusia yang lolos dari seleksi alam raya ini. Seleksi yang ia dan kita lewati saat ini. Inilah sebuah proses panjang sebuah capaian. Proses yang selalu diakhiri dengan ujian yang terasa sulit. Ujian bisa datang dari sang pencipta langsung seperti bencana misalnya atau bisa saja diwakili manusia lain dengan membuat masalah-masalah sehingga kita harus menyelesaikannya, dengan batasan waktu. Lagi-lagi ia lulus, tapi entah dengan manusia-manusia yang lainnya. Proses ini merupakan salah satu titik saja dari garis panjang rangkaian proses dalam hidup manusia. Rangkaian proses yang bertingkat-tingkat tanpa puncak.

Pastilah terasa berat untuk dilewati, apa lagi ujung perjalanan ini adalah kematian yang tidak ada jawabannya kapan. Berat, terjal, banyak air mata dan penuh keringat bahkan sempat terjatuh dan terluka untuk berjalan di atas garis perjalanan manusia. Bila dilihat dari jauh sebuah trek yang ia lewati, ternyata ia sedang menanjak. Menanjak menuju titik kesuksesan. Dan ia berhasil mencapainya, tentu dengan perjuangan dan pengorbanan, serta dengan ucapan keluh dan harap yang ia tidak sadar telah didengar Tuhan sebagai doa. Ia lupa bahwa kesuksesan itu hanya sebuah titik puncak. Dimana ia pasti kembali turun atau tidak sengaja sesekali terperosok dalam kebawah jurang. Namanya manusia sejati. Pasti akan ia daki kembali titik-titik kesuksesan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Ketika kita sedang merasa tanpa beban, hidup indah dan tenang, kita sedang ”berjalan turun” dan saat kita bermalas-malasan maka kita sedang meluncur tanpa hambatan ke dasar jurang. Oleh sebab itu terus mendakilah sepertinya. Hidup seperti manusia sejati.

00:50-29052009-
By: ARYA/Fase

Cerita,part 1

setiap orang memiliki hal yang menjadi paling favorite ketika bertemu orang lainnya.
ada satu temanku yang hampir setiap 5 menit sekali bertanya "ada upil" sambil memperlihatkan lubang hidung nya yang bersih.
ada pula temanku yang paling senang mendaratkan bibir basahnya dipipi sahabat-sahabatnya, yang kemudian diprotes oleh sahabatnya, walaupaun toh mereka pasrah juga.
ada pula temanku yang akan dengan senang hati melontarkan hujatan, sindiran tajam kepada orang yang baru ditemuinya dan tidak disukainya.
ada pula temanku yang paling bisa mengambil hati orang yang baru berkenalan dengannya 5 menit lalu seolah mereka sudah saling mengenal for years...
dan aku, aku paling senang menceritakan masa kecilku ketika aku mulai bisa mengingat.

aku adalah seorang gadis cilik yang baru mulai mengenal apa itu dunia. siapa mereka, siapa aku. sejak aku mulai bisa mengingat semua orang saling meng-iya-kan bahwa aku bukan anak dari kedua orang tuaku tempat aku biasa menghabiskan malam bersamanya di sebuah kasur ukuran 200x200 dan berakhir dengan bau pesing yang aku sebabkan sendiri di pagi hari.
bangun tidur, mandi, makan, main sampai mamah menjemputku untuk mandi sore. itulah kegiatan sehari-hariku yang penuh dengan kesibukan yang luar biasa. setiap amah mengajakakku untuk tidur siang, aku selalu menyelinap keluar rumah untuk bermain.
Dan aku selalu menyesal, begitu banyak permainan yang belum pernah aku mainkan! begitu banyak permainan jamanku dulu kini mulai tersingkirkan oleh olah raga jempol dan mata yang biasa dikenal dengan sebutan PS.

ingat sekali aku kunjungan wisata bersama kedua orangtuaku ke beberapa tempat wisata karena memang aku ingat, dan karena faktor lain yaitu FOTO.
sepertinya titel BANCI kamera sudah melekat pada diriku jauh sebelum aku bisa mulai mengingat. dan aku menyukainya.
aku juga ingat sekali, setiap kali papahku pulang, kami dan beberapa keluarga tetangga ikut berwisata. hingga pada suatu kali, mobil yang kami tumpangi mogok pas di TANJAKAN. satu hal yang mematrikan trauma pada diriku yang masih rapuh.
suatu kali, keluargaku hendak pergi berwisata dan aku lebih memilih untuk ikut bertamu dengan orang yang tetangga2 ku bilang "ibu" ku. kedua orang tuaku berusaha untuk membujukku dengan mengantarkan ibuku itu ke tempat tujuan supaya aku bersedia untuk ikut berwisata. tapi aku bukan seorang yang mudah dibujuk. aku adalah orang yang bertekad, dan aku sudah memutuskan dari sejak pertama bahwa aku tidak ingin ikut wisata. dan VOILA!


aku terduduk di sebuah ruang tamu yang tampak membosankan. tapi aku tidak bosan. aku tidak mengerti apa yang ibuku dan temannya bicarakan. tapi aku tidak bosan untuk mendengarkan.
sepulangnya, kami harus berjalan cukup jauh, karena orangtuaku tidak menjemput kami. tapi aku tidak bosan.

semua orang bercerita betapa serunya wisata mereka dan aku tetap tidak merasa bosan dengan kunjunganku bersama ibu.


By:Vitasari Annisa