kutemukan padang dengan labirin terbesar yang pernah kutemui dalam hatiku...
berkelok-kelok, kelokan tajam, panjang, buntu dan gelap....
lelah aku dalam perjalanan menemukan akhirnya...
seakan tak berujung.....
Suatu pada...
kutemukan secercah cahaya (?)
dalam salah satu kelokan tergelapnya.
inikah akhirnya?...
berjalan jauh..
lambat aku padanya...
terbuka sebuah jalan terhampar sebentuk puzzle lebar...
dengan satu kepingnya entah kemana....
Sampai pada cahaya (?) itu
terang diatas letak keping yang hilang itu...
membawa harapan pada sesuatu yang pada awal begitu pekatnya
Bahagia...
tiba-tiba semua dalam padang itu...
labirinku bermekaran tumbuh kembang tak cuma hijau...
berwarna dengan hembusan angin yang menyegarkan
seakan dibentuk cahaya (?) tadi...
lubang itu tempat keping puzzle yang hilang itu...
seakan menutup...(?)
inikah datangnya keping puzzle yang lama hilang itu (?)
inikah akhirnya...
kutemukan keping puzzleku?
Kemudian hembusan itu hembusan bahagiaku...
sejuk...
sejuk awalnya...
dingin..
dingin...
kencang hembusannya....
bukan..
bukan lagi hembusan tiupan...
keras....
keras....
badai akhirnya....
porak porandakan semua...
terguncang aku...
mana sandaranku..?
Gelap...
gelap semua...
cahaya(?) dimana???
semua warnaku...
labirinku...
pekat bagai awalnya...
kembali...
hilang dan kemudian...
Keriuhan...
riuh...
ramai...
berdentang tak berjeda...
jauh kemudian semakin ramai...
dekat,berdentang semakin kencang...
bagai ditabuhkan langsung didalam otakku...
dalam sadarku...
kuat,sakit terasa pecah..
hancur...
mengoyak ...
pedih luka terasa dirobekkan paksa...
Sakit...
kuatkah aku menanggung bebanku...
tiba-tiba teramat sangat seakan jantung tercerabut paksa dari tempatnya...
merangkak aku dalam napas yang satu..
satu..
Semilir lembut itu menyentuh kulit kalbuku,
membangunkan aku dari pedih perih siksa
tetesan sejuk itu membasuh luka mengangaku.
Kuangkat wajahku...
kubangunkan tubuh dan sadarku...
Sinar benderang itudatang membuka jalan labirinku...
terhampar padanya padang yang membukakan lenaku..
jelas terlihat puzzle itu lengkap sudah...
yang sesungguhnya tak pernah hilang....
terimakasih....
Rabb....
Merrina Listiandari/Jimat
berkelok-kelok, kelokan tajam, panjang, buntu dan gelap....
lelah aku dalam perjalanan menemukan akhirnya...
seakan tak berujung.....
Suatu pada...
kutemukan secercah cahaya (?)
dalam salah satu kelokan tergelapnya.
inikah akhirnya?...
berjalan jauh..
lambat aku padanya...
terbuka sebuah jalan terhampar sebentuk puzzle lebar...
dengan satu kepingnya entah kemana....
Sampai pada cahaya (?) itu
terang diatas letak keping yang hilang itu...
membawa harapan pada sesuatu yang pada awal begitu pekatnya
Bahagia...
tiba-tiba semua dalam padang itu...
labirinku bermekaran tumbuh kembang tak cuma hijau...
berwarna dengan hembusan angin yang menyegarkan
seakan dibentuk cahaya (?) tadi...
lubang itu tempat keping puzzle yang hilang itu...
seakan menutup...(?)
inikah datangnya keping puzzle yang lama hilang itu (?)
inikah akhirnya...
kutemukan keping puzzleku?
Kemudian hembusan itu hembusan bahagiaku...
sejuk...
sejuk awalnya...
dingin..
dingin.
kencang hembusannya....
bukan..
buka
keras....
keras...
badai akhirnya....
porak porandakan semua...
terguncang aku...
mana sandaranku..?
Gelap...
gelap semua...
cahaya(?) dimana???
semua warnaku...
labirinku...
peka
kembali...
hilang
Keriuhan...
riuh...
ramai...
berdentang tak berjeda...
jauh kemudian semakin ramai...
dekat,berdentang semakin kencang...
bagai ditabuhkan langsung didalam otakku...
dalam sadarku...
kuat,sakit terasa pecah..
hancur...
mengoyak ...
pedih luka terasa dirobekkan paksa...
Sakit...
kuatkah aku menanggung bebanku...
tiba-tiba teramat sangat seakan jantung tercerabut paksa dari tempatnya...
merangkak aku dalam napas yang satu..
satu..
Semilir lembut itu menyentuh kulit kalbuku,
membangunkan aku dari pedih perih siksa
tetesan sejuk itu membasuh luka mengangaku.
Kuangkat wajahku...
kubangunkan tubuh dan sadarku...
Sinar benderang itudatang membuka jalan labirinku...
terhampar padanya padang yang membukakan lenaku..
jelas terlihat puzzle itu lengkap sudah...
yang sesungguhnya tak pernah hilang....
terimakasih....
R
Merrina Listiandari/Jimat
0 komentar:
Posting Komentar