Jika begini akankah begitu?

Sebuah lirik lagu ditulis teman se-band saya. ebuah (lagi-lagi) lagu sedih tentang kekecewaan dan patah hati. dan lalu dia pun bercerita asal muasal kenapa lirik ini dibuat.Ternyata ini (lagi-lagi )cerita nyata dan bikin saya merinding luar biasa. Sebuah drama satir yang benar-benar ada.

Istri teman saya ini punya tetangga di kampung halamannya. sepasang suami istri yang sudah puluhan tahun menikah, dan sudah dikaruniai putra. Di suatu hari yang na'as, sang suami tertabrak truk dan mengakibatkan kakinya lumpuh. Hmmmm... apa rasanya, saya tak bisa membayangkan kejadian ini.

Dalam kedukaannya kehilangan sebagian anggota badan, lelaki ini pun tabah menjalani kehidupan barunya. tampak oleh sebagian warga, sang lelaki tetap berusaha menjalankan kegiatannya tanpa bermuram durja. Tapi nasib baik tampak belum ingin mampir ke dalam hidupnya. beberapa bulan setelah kejadian, sang istri meminta perceraian dan menghentikan rumah tangga yang selama ini dibina. hmmmmmmmmmmm... lagi-lagi saya tak mampu membayangkannya. tanpa perlu tau alasannya, saya dan mungkin anda sudah punya opini tentang ini yang mengerucut pada sebuah opini yang sama. Dan beberapa minggu lalu.. sang lelaki tanpa kaki itu menghembuskan nafas terakhirnya. seorang diri..

Untuk saya, kejadian terakhir adalah nasib baik. sebaiknya dia mengakhiri penderitaan hidupnya. dan brjalan menuju tempat indah bersama-Nya.Bulu kuduk saya merinding.

Jika sebuah hal terjadi pada seseorang yang kita cintai, akankah kita tetap mencintainya. menerima segala kekurangannya. mendampinginya hingga akhir hembusan nafas. seperti janji yang pernah diucapkan di hadapan ribuan malaikat yang menyengaja turun ke bumi..saya harap iya. di situlah cinta diuji. bukan hanya persolan perselingkuhan. Tidak juga urusan ekonomi yang tak terpenuhi.

In the name of love saya berdoa.. semoga Allah selalu memberikan kekuatan akhlak dan kekuatan rasa cinta yang akan selamanya membara di hati 'kita'. kamu. saya. kalian semua. dan (sekali lagi..) 'KITA' ...


By Manik/Transisi

0 komentar: